Tiga Cara Bahagia Dunia-Akhirat: Iman, Amal Saleh dan Taubat
“Meninggalnya orang-orang saleh menjadi istirahat bagi dirinya, sementara kematian orang-orang jahat menjadi istirahat bagi orang lain. Dengan kematian dan berakhirnya kemaksiatan orang-orang jahat, manusia dapat beristirahat dari kejahatan dan gangguan mereka,” tegasnya.
Ketiga, mencapai kebahagiaan dengan taubat. Taubat merupakan jalan yang ditawarkan oleh Allah kepada hamba-hamba-Nya untuk kembali ke jalan yang benar dan meninggalkan dosa serta maksiat.
Allah memanggil hamba-Nya dengan penuh kasih sayang agar kembali kepada-Nya.
Allah berfirman dalam Surah Az-zumar ayat 54: “Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).”
Dan dalam Surah At-Tahrim ayat 8, Allah berfirman: “Hai orang-orang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuha (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia, sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: ‘Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.'”
“Hidup akan menjadi nikmat dan penuh kebahagiaan jika diawali dengan iman, diisi dengan amal saleh, dan diakhiri dengan taubat yang tulus kepada Allah,” pungkasnya. (Sayed M. Husen)