INFOACEH.NET, BANDA ACEH — Hampir empat ribu jamaah haji asal Aceh sudah kembali ke Tanah Air usai menunaikan rukun Islam kelima di Tanah Suci Arab Saudi.
Mereka tergabung dalam 10 kelompok terbang (kloter) yang dipulangkan ke Aceh secara bertahap sejak 10 Juli lalu melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMMA), Madinah (MED).
Hal tersebut disampaikan Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Aceh Azhari usai menerima kepulangan jamaah haji kloter 10 di Asrama Haji Embarkasi Aceh, Sabtu, 20 Juli 2024.
Jemaah BTJ-10 mendarat di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda Blang Bintang Aceh Besar pada pukul 09.10 WIB. Semuanya berjumlah 392 orang.
“Alhamdulillah, kloter 10 jamaah haji Aceh sudah mendarat tadi di Blang Bintang. Sudah ada 3.917 jamaah kita yang tiba di Aceh,” ujar Azhari.
Kloter 10 berangkat ke Arab Saudi sebanyak 393 orang. Lalu, 2 jamaah dinyatakan wafat di Tanah Suci, Hj Cut Ajasapiah (89 tahun) asal Aceh Timur dan Hj Haryati binti Ahmad Ishak (66 tahun) asal Banda Aceh. Keduanya wafat Jumat, 28 Juni lalu di Mekkah.
Satu jamaah kloter 10 ditunda kepulangannya karena masih dalam perawatan di Saudi National Hospital, Mekkah. Selain itu, dua jamaah kloter 4 asal Pidie yang sebelumnya masih dalam perawatan di Madinah, juga ikut pulang bersama kloter 10.
Azhari mengatakan, PPIH Embarkasi Aceh tahun ini memberangkatkan 4.710 jamaah haji. 15 jamaah dinyatakan selama pelaksanaan haji di Arab Saudi, 12 orang wafat di Mekah dan 3 lainnya wafat di Madinah.
“Sampai saat ini, 778 lagi jamaah haji kita masih di Arab Saudi. Mereka akan dipulangkan secara bertahap sampai 21 Juli nanti,” kata Azhari.
Tiga Jamaah Masih Dirawat di Arab Saudi.
Azhari juga menyampaikan, tiga jamaah haji Aceh masih menjalani perawatan di Arab Saudi, yaitu Muhammad Isa Basyah, Rajab Umar, dan Rabiah Muhammad Arif.
“Masih ada tiga jamaah kita yang dirawat di Arab Saudi. Satu orang di Mekkah dan dua lainnya di Madinah,” kata Azhari.
Muhammad Isa Basyah adalah jamaah kloter 10, saat ini masih dirawat di Saudi National Hospital, Mekkah, karena diagnosa mengalami pneumonia. Sementara Rajab Umar (BTJ-06) menjalani perawatan di King Salman Medical Center Madinah karena masih menggunakan ventilator, dan Rabiah (BTJ-12) dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia Madinah karena gangguan keseimbangan elektrolit.
Menurut Kepala KKHI Madinah, dr Karmojono, Rabiah dan Rajab bila memungkinkan bisa dipulangkan bersama kloter 11 atau 12.
“Alhamdulillaah sudah banyak perbaikan. Sekarang sudah didaftarkan untuk tanazul. Semoga hari ini keduanya mendapat seat sehingga bisa diberangkatkan ke Tanah Air. Amin,” kata Karmijono.
Mengenai jamaah yang masih dirawat di RS Arab Saudi, baik di Mekkah atau Madinah, kata Karmijono, ketika operasional haji berakhir akan didata lalu diserahkan ke Kantor Urusan Haji Indonesia.
Menurutnya, akan sangat riskan merawat jamaah di KKHI sementara kloter sudah tidak ada lagi.
“Sehingga akan lebih aman jika jemaah tetap berada di RSAS sambil menunggu penerbangan non-kloter,” ujarnya. (Samsuar)