Infoacehnet

Portal Berita dan Informasi Aceh

Ancaman Narkoba di Kota Wisata Sabang, Lebih 5 Kg Sabu Beredar dalam Sebulan

Kota wisata Sabang kini terjerat dalam jaring kelam peredaran sabu-sabu. (Foto: Ilustrasi)

Infoaceh.net, SABANG – Kota kecil Sabang sebagai destinasi wisata Sabang yang seharusnya damai ini kini terjerat dalam jaring kelam yang tak tampak, yaitu peredaran sabu-sabu atau methamphetamine yang meluas bak api dalam rumput kering.

Narkotika jenis ini telah menanamkan akarnya hingga ke kalangan yang seharusnya terlindungi, dari pelajar yang masih belia hingga pekerja yang seharusnya produktif. Keadaan ini bukan lagi sekadar ancaman, tetapi sudah menyentuh titik darurat yang sangat mengkhawatirkan.

Kondisi yang semakin mencemaskan ini terlihat jelas dalam respons aparat penegak hukum yang terkesan lamban dan belum menunjukkan taring yang memadai.

Upaya penindakan tampak hanya menyentuh permukaan, seperti menyapu debu-debu kecil, sementara akar masalah para bandar besar masih bebas bersembunyi dalam bayang-bayang.

Hingga kini, baik Kepolisian Resort (Polres) Sabang maupun Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Sabang belum mampu membongkar jaringan yang sudah lama berakar.

Menurut sumber yang memiliki informasi dalam mengenai hal ini menyebutkan meskipun identitas pelaku-pelaku besar sudah menjadi rahasia umum, penegakan hukum masih terhalang berbagai kendala.

Padahal, peredaran sabu-sabu di Sabang sudah mencapai angka yang sangat mencengangkan.

“Dalam sebulan, lebih dari lima kilogram sabu-sabu bisa beredar tanpa ada yang tersentuh hukum,” ujar sumber yang enggan disebutkan namanya.

Angka tersebut menggambarkan betapa parahnya keadaan kota yang seharusnya bersih dari peredaran narkoba ini.

Dengan setiap gram sabu yang beredar, impian masa depan kota ini semakin terganggu. Bahkan, meskipun identitas bandar besar yang menjadi pengendali sudah dikenal banyak orang hingga kini ia tetap bebas berkeliaran tanpa pernah tersentuh hukum.

Menanggapi hal ini, Kepala BNNK Sabang, Dahlia Sungkar seakan menggenggam kesedihan yang mendalam. Dalam konfirmasi yang diberikan kepada wartawan pada Jum’at (21/2/2024).

Dahlia tidak membantah maupun membenarkan informasi tersebut. Ia menjelaskan dengan hati-hati bahwa BNNK Sabang terikat aturan yang mengekang wewenangnya.

“Secara regulasi, ada batasan yang menghalangi kami melakukan penyelidikan dan penyidikan. Kami lebih terfokus pada pencegahan, pemberdayaan masyarakat, serta rehabilitasi bagi mereka yang telah terjerat. Tugas penindakan lebih berada pada BNN Provinsi Aceh atau aparat penegak hukum lainnya,” jelasnya dengan nada penuh kehati-hatian.

BNNK Sabang, meskipun tidak memiliki kewenangan melakukan penyelidikan langsung, tetap tidak tinggal diam.

Mereka berfokus pada upaya preventif melalui edukasi kepada masyarakat, terutama di kalangan pelajar, kampus, dan tempat kerja.

Namun, kekuatan mereka terasa terbatasi oleh tak adanya fungsi intelijen yang seharusnya dapat memberikan data yang akurat mengenai peredaran narkoba di kota ini.

Mengenai kabar tentang bandar besar yang sudah bukan lagi rahasia, Dahlia mengakui mereka pun mendengar cerita yang beredar di masyarakat.

Tetapi, kendati kesadaran akan bahaya ini sudah tersebar luas, tangan mereka tetap terikat karena kewenangan untuk menindak ada di tangan BNN Provinsi, jauh dari jangkauan mereka.

Dalam keterbatasan kewenangan yang dimiliki BNNK Sabang, satu hal yang jelas adalah kolaborasi dan sinergi dengan instansi terkait harus diperkuat.

Keberhasilan pemberantasan narkoba bukanlah tanggung jawab satu pihak semata. Namun, yang lebih penting pemahaman peredaran sabu-sabu ini bukan sekadar masalah hukum, tetapi juga masalah sosial yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat.

Sabang kini berada di ujung tanduk. Tanpa tindakan tegas, kota ini akan terus terbenam dalam bayang-bayang kejahatan yang tak tampak, namun menghancurkan kehidupan banyak orang.

Narkoba bukan lagi sekadar ancaman fisik, ia adalah racun yang merusak moral dan masa depan generasi yang lebih muda.

Sudah saatnya peran serta masyarakat dan penegak hukum bekerja tanpa lelah, membangun benteng yang kokoh agar Sabang kembali menjadi kota bersih, jauh dari cengkeraman sabu-sabu yang menghancurkan.

Lainnya

Bupati Aceh Selatan Mirwan MS mendengarkan keluh kesah dan aspirasi perwakilan guru, kepala sekolah hingga pengawas sekolah
Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kemenag RI Hilman Latief
Bupati Aceh Timur Iskandar Usman Ar-Farlaky
Warga melawan penyerobotan lahan oleh perusahaan perkebunan sawit di Aceh Selatan
Juru Bicara Mualem-Dek Fad, Teuku Kamaruzzaman atau akrab disapa Ampon Man
Penandatanganan MoU oleh Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal dan Wakil Direktur KAHP, Mr Hyun Seung Kim, di Pendopo Wali Kota Banda Aceh, Ahad (27/4). (Foto: For Infoaceh.net)
Bupati Aceh Besar Syech Muharram Idris menyerahkan bola kepada juri dalam Turnamen Bola Kaki eksekutif dalam rangka Silaturrahmi di Lapangan Sepakbola Meunasah Tuha, Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar, Sabtu (26/4/2025)
Prodi Magister Ekonomi Syariah UIN Ar-Raniry meraih akreditasi Unggul dari Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi
Seorang pengedar narkoba diamankan polisi usai baku tembak di halaman Masjid Al-Ikhlas, Gampong Keude Bagok, Kecamatan Nurussalam, Aceh Timur, pada Sabtu malam (26/4). (Foto: Dok. Polres Aceh Utara)
Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa'aduddin Djamal menyampaikan sambutan pada Zikir dan Tabligh Akbar di Lapangan Blang Padang, Sabtu malam (26/4/2025) dalam memperingati HUT ke-820 Kota Banda Aceh
Dinas Pendidikan (Disdik) Aceh menjadi lahan bisnis Pokir Anggota DPRA
Tiga remaja diduga terlibat tawuran diamankan personel dari TNI dan Polri di sekitar lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad dini hari (27/4/2025). (Foto: Dok. Polresta Banda Aceh)
Akun Facebook palsu mencatut nama Marlina Usman, istri Gubernur Aceh
Kadis Kominsa Aceh Marwan Nusuf rapat bersama Tim Penyusun RPJM Aceh 2025-2029
Pangdam IM Mayjen TNI Niko Fahrizal menerima audiensi para pelaksana pembangunan Batalyon Teritorial Pembangunan di Balee Sanggamara Makodam Iskandar Muda, Jum'at (25/4)
Pendiri Emotional Spiritual Quotient (ESQ) Ary Ginanjar menilai kemerosotan akhlak dan moral seakan menjadi “tsunami” kedua bagi Banda Aceh
Universitas Syiah Kuala (USK) memperketat pengawasan pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTB) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) Tahun 2025
Simulasi gempa bumi dan tsunami di SMAN 6 Banda Aceh, Sabtu, 26 April 2025
Pengprov dan KONI kabupaten/kota menyerahkan surat dukungan kepada Saiful Bahri atau Pon Yaya sebagai calon Ketua KONI Aceh, Sabtu (26/4). (Foto: For Infoaceh.net)
Sebanyak 78 orang anak yatim lulus menjadi Anggota TNI AD di Kodam Iskandar Muda (IM)