Tim Kanwil Kemenag Aceh meninjau lokasi tanah wakaf produktif di Bener Meriah
Bener Meriah — Kabupaten penghasil kopi, Bener Meriah dicanangkan menjadi pilot projek pengembangan wakaf produktif, mengingat daerah tersebut mempunyai potensi yang tinggi dan produktif menghasilkan kopi bahkan untuk ekspor.
Hal itu terungkap pada pertemuan Kakanwil Kemenag Aceh, Dr H Iqbal Muhammad SAg MAg dan Bupati Bener Meriah Tgk H Sarkawi
Kakanwil Kemenag Aceh mengapresiasi yang disampaikan bupati. “Kami akan mengadakan program wakaf di Bener Meriah, mudahan menjadi pilot projek dan bermanfaat bagi umat,” kata Iqbal, Rabu (28/10).
Tahun 2019, Bupati Bener Meriah juga telah meluncurkan Inovasi Bener Meriah Melayani Tanah Wakaf (BM-Melawat).
Kanwil Kementerian Agama Aceh juga telah mengutuskan tim untuk meninjau langsung tanah wakaf produktif di Desa Blang Rakal, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah.
Kasi Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kanwil, H Nasrullah S.Ag bersama staf tiba di lokasi, Selasa, 27 Oktober 2020.
Adapun lahan yang mempunyai luas 91 x 48 meter tersebut terletak tepat di belakang KUA Kecamatan Pintu Rime Gayo.
Kepala KUA, Akhyar mengatakan tanah tersebut diwakafkan/wakif oleh Reje kampung setempat.
“Wakif tanah ini bernama Slamet Riyadi, beliau reje kampung/kepala desa disini, wakaf ini dilakukan tahun 2006 lalu dan sudah mempunyai AIW,” kata Akhyar.
Ia mengatakan bahwa tanah ini memang diwakafkan untuk perkantoran.
“Sekarang kita menanam pohon durian di tanah ini, semoga bermanfaat dan menghasilkan, begitu juga tanaman muda kami tanami cabe dan bawang,” jelasnya yang juga dipercayakan sebagai Nazir.
Dikatakannya, penanaman durian dilakukan dengan melibatkan muspika setempat, dan dilakukan oleh Kepala Kemenag Bener Meriah, sebagai upaya sosialisasi wakaf produktif kepada masyarakat.
Di tanah ini juga terdapat kolam ikan yang perawatannya di kelola secara alami.
H Nasrullah menyatakan keharuannya melihat kondisi tanah wakaf itu. “Alhamdulillah, ikhtiar untuk menjadikan tanah wakaf ini produktif perlahan-lahan menunjukkan hasil, semoga memberikan dampak positif dan bermanfaat bagi pengembangan ekonomi rakyat,” katanya.
Ia mengatakan Kemenag Aceh melalui bidang zakat wakaf tanpa henti melakukan berbagai usaha untuk melakukan sosialisasi terhadap wakaf produktif dan memaksimalkan pembinaan nazir se-Aceh.
“Harapan kita, ke depan wakaf produktif akan berkembang di Aceh, khususnya di Bener Meriah, dan dapat ditiru oleh daerah lain di Aceh,” ucap Nasrullah.
Menurutnya, pemanfaatan wakaf dengan baik akan menjadi amal dunia dan akhirat, serta banyak hikmahnya bagi nazir. (IA)