Jantho — YS (9 tahun), warga
Gampong Blang Timkeum Lamteuba Kecamatan Seulimuem, Aceh Besar meninggal dunia beberapa saat setelah kepalanya ditembusi peluru nyasar dari senapan angin milik ZL (39), juga warga desa yang sama.
Peritiwa tersebut terjadi pada Jum’at, 22 Januari 2021 sekitar pukul 16.00 Wib bertempat di Gampong Blang Tingkeum Kecamatan Seulimuem, Kabupaten Aceh Besar.
Polres Aceh Besar menggelar konferensi pers terkait perkara tindak pidana kealpaan yang menyebabkan kematian orang dan penyalahgunaan senjata api/senapan angin, Rabu (17/02/2021).
Konferensi pers tersebut dipimpin Kapolres Aceh Besar AKBP Riki Kurniawan di Mapolres setempat di Kota Jantho, Aceh Besar.
Turut mendampinggi Kapolres, Kasat Reskrim Polres Aceh Besar Iptu Zeska J dan Kasubag Humas Iptu Ibrahim.
Kapolres Aceh Besar melaui Kasat Reskrim Iptu Zeska menyampaikan bahwa dalam perkara tindak pidana kealpaan yang menyebabkan kematian orang dan penyalahgunaan senjata api/senapan angin tanpa izin tersebut, telah menetapkan ZL (39) warga Gampong Blang Timkeum Lamteuba Kecamatan Seulimuem sebagai tersangka.
“Yang bersangkutan dikenakan pasal 359 KUH pidana jo pasal 1 Ayat 1 UUD Darurat no 12 Tahun 1957,” jelas Iptu Zeska J.
Adapun kronologi kejadian, sambung Kasat Reskrim, di awal kejadian ZL pemilik senapan angin lagi mengujinya, dikarenakan senapan masih baru.
Di saat pengisian peluru dan melepaskan gamet senapan tiba-tiba secara spontan peluru nyasar ke YS (9), dan tembus di kepala dan mengeluarkan bercak darah.
Selanjutnya ZL spontan terkejut, dan langsung membawa YS ke Pukesmas Lamteuba untuk ditangani oleh petugas medis. Namun, di Pukesmas tersebut tidak bisa di tangani.
Korban menghembuskan nafas terakhir saat dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin.
Kasat melanjutkan, korban masih merupakan kerabat ikatan keluarga tersangka.
Salah satu peluru senapan angin tersangka, masih bersarang diepala korban, karena pihak keluarga tidak mengizinkan untuk dilakukan autopsi.
“Kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan pihak Polres Aceh Besar, tersangka terancam hukuman paling lama lima tahun penjara dan paling sedikit satu tahun penjara,” pungkas Iptu Zeska. (IA)