Infoaceh.net, BANDA ACEH — Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh memanggil para pelaku usaha kuliner Aceh untuk berdiskusi bersama di aula kantor BNNP Aceh.
Hal ini dilakukan dalam upaya mendorong terciptanya kuliner Aceh yang sehat dan bebas dari penyalahgunaan narkotika.
Kegiatan yang bertemakan “Makanan Sehat dan Bebas Narkotika” ini pada Selasa (10/12), dihadiri oleh para pelaku usaha kuliner di antaranya Rumah Makan (RM) Lem Bakrie, RM. Hasan II, RM. Sempurna Rasa, RM. Nyak Umar, Nasi Goreng Daus, Mie Bardie, Bu Sie Itek Bireuen, Warung Cut Bang dan lain-lain.
Diskusi ini bertujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga makanan dan minuman dari zat-zat terlarang, termasuk narkotika yang belakangan marak ditemukan dalam bentuk camilan ilegal.
Kepala BNNP Aceh diwakili Kepala Bidang Pemberantasan Kombes Pol Hairajadi yang didampingi Kabag Umum Hasnanda Putra dan Koordinator Bidang P2M menyampaikan, sinergi antara BNN dan pelaku usaha kuliner sangat penting.
“Kehadiran pelaku kuliner menjadi ujung tombak dalam memastikan masyarakat mendapatkan makanan yang sehat dan bebas dari zat berbahaya. Kami berharap diskusi ini melahirkan komitmen bersama untuk menciptakan lingkungan kuliner yang lebih aman dan mendukung kesehatan masyarakat karena bebas dari zat berbahaya narkotika,” ujarnya, dalam keterangannya, Rabu (11/12).
Ia menambahkan diskusi ini diharapkan mampu mematahkan isu dan stigma negatif terkait makanan olahan di Aceh yang kebanyakan terkenal dengan menggunakan ganja sebagai penyedap dalam bumbu masakan.
“Karena seperti yang kita ketahui, isu tersebut menggiring pandangan buruk juga untuk Aceh,” terangnya.
BNNP Aceh mengajak seluruh pelaku usaha kuliner menjadi agen perubahan dalam menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan bebas dari narkotika.
Diskusi ini diharapkan menjadi langkah awal menuju terciptanya budaya konsumsi makanan yang aman dan sehat di Provinsi Aceh.
Pertemuan ini menuai pujian dari pelaku usaha kuliner, dimana mereka bersyukur atas kegiatan ini. Diskusi ini membuka dan menambah wawasan para pelaku usaha kuliner tentang pentingnya menjaga kualitas dan keamanan produk yang dijual khususnya tidak mengandung narkotika jenis ganja.
Salah satu pelaku usaha kuliner, Bardi pemilik usaha Mie Bardie Banda Aceh, menyatakan dukungannya kepada BNNP Aceh.
“Kami mendukung penuh langkah BNN dalam mencegah peredaran dan penyalahgunaan narkotika di sektor kuliner,” ucapnya.