BANDA ACEH – Dewan Dakwah Aceh menggelar Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) di Hotel Grand Nanggroe Lueng Bata, Banda Aceh, Senin (21/3) malam.
Kegiatan yang berlangsung mulai 21-22 Maret 2022 itu diikuti 40 peserta dan dibuka secara resmi oleh Gubernur Aceh diwakili Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh Zahrol Fajri SAg MH.
Turut hadir Sekretaris Jenderal Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Drs Avid Salihin MM, Ketua Majelis Syura Dewan Dakwah Aceh Dr Tgk Hasanuddin Yusuf Adan MCL MA, Ketua Umum Dewan Dakwah Aceh Dr Muhammad AR MEd, Ketua Komisi VI DPRA Tgk H Irawan Abdullah SAg, Anggota Badan Baitul Mal Aceh, Mohammad Haikal ST MIFP, perwakilan Dinas Syariat Islam dan undangan lainnya.
Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh Zahrol Fajri SAg MH dalam sambutannya saat membuka acara menyampaikan beberapa hal terkait pelaksanaan Rakerwil Dewan Dakwah Aceh, di antaranya pertama untuk internal adanya konsolidasi, semangat kebersamaan dan persatuan.
Kedua, perlunya melakukan evalusai program dakwah yang telah dilakukan sehingga menghasilkan output dan outcome sebagaimana yang diharapkan, dan terakhir akan melahirkan gagasan dan ide yang inovatif dengan menggalang dan melibatkan semua instansi terkait untuk melalukan kerja sama.
Ia menambahkan Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan Dayah juga mempunyai kerisauan akan keadaan di daerah perbatasan dan terpencil yang berbatasan dengan Sumatera Utara. Di daerah perbatasan tersebut juga sudah dibangun dayah perbatasan yang tujuannya untuk menjaga akidah anak-anak Aceh di daerah perbatasan itu supaya tidak menjadi murtad
“Kami juga mengapresiasi Dewan Dakwah Aceh yang sudah membuat dan menjalankan lembaga pemdidikan Akademi Dakwah Indonesia (ADI) yang melahirkan kader-kader dakwah yang selanjutnya dikirimkan ke daerah perbatasan Aceh itu,” kata Zahrol Fajri.
Sementara Sekretaris Jenderal Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Drs Avid Salihin MM menjelaskan pengurus Dewan Dakwah Aceh Aceh harus mengetahui apa yang menjadi cita-cita dari Pemerintah Aceh. Dengan demikian Dewan Dakwah Aceh bisa mengambil peran dalam menuju dan mewujudkan cita-cita Aceh itu.
“Karenanya, dengan memahami visi dan misi Pemerintah Aceh dan kemudian Dewan Dakwah ada di dalamnya yang merupakan bagian dari masyarakat Aceh. Sehingga kita bisa mengambil posisi dimana peran Dewan Dakwah untuk mewujudkan cita-cita Pemerintah Aceh dalam rangka pembinaan umat,” kata Ustadz Avid.
Ustadz Avid menambahkan pengurus Dewan Dakwah Aceh harus memahami lima fungsi utama dari Dewan Dakwah, di antaranya, pertama melaksanakan dakwah Ilallah dengan mengawal akidah umat.
Kedua menegakkan syariah dan ketiga merapatkan ukhuwah sehingga kehadiran da’i dewan dakwah dimanapun berada tidak menimbulkan perpecahan.
Selanjutnya keempat, mengawal keutuhan NKRI, karena NKRI merupakan perjuangan dari umat Islam dan terakhir dewan dakwah mendukung solidaritas ummat dan dunia islam.
“Aktivis dan pengurus Dewan Dakwah harus memahami lima fungsi Dewan Dakwah tersebut sehingga dapat menerapkannya dalam gerakan dakwah dimana pun berada. Terutama dalam memperkuat persatuan dan kesatuan ummat islam,” kata Ustadz Avid.
Ketua Umum Dewan Dakwah Aceh Dr Muhammad AR MEd mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Aceh khususnya Dinas Pendidikan Dayah Aceh yang sudah memfasilitasi acara ini dan juga pengurus Dewan Dakwah Kabupaten/Kota yang sudah berhadir.
“Ini sebuah penghargaan dan nanti jika sudah kembali ke tempat masing-masing untuk terus menghidupkan dakwah. Artinya jika masih ada sisa-sisa waktu, wakafkan untuk berdakwah. Selanjutnya bagaimana bisa menghidupkan Dewan Dakwah dan menjalankan program-programnya bisa jalan. Terakhir mari kita berdoa agar semua kita meninggal dalam dakwah dan jangan mati sia-sia,” pungkas Muhammad AR. (IA)