Jakarta — Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto memenuhi undangan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat pada Kamis, 4 Januari 2024. Sebelumnya Prabowo batal menghadiri undangan PWI pada 29 Desember 2023.
Dalam kesempatan pertemuan hari ini, Prabowo mengatakan sikapnya sebagai orang yang percaya pada demokrasi.
Sikap itu, kata dia, dengan menunjukkan ikut berpartisipasi mengikuti konvensi bakal calon presiden beberapa partai politik hingga akhirnya maju sebagai calon presiden pada pemilihan umum.
“Saudara-saudara, saya orang yang percaya dengan demokrasi. Saya kira saya sudah buktikan komitmen saya terhadap demokrasi,” kata Prabowo menjawab pertanyaan salah satu pengurus PWI saat acara dialog di Kantor Dewan Pers, Jakarta, Kamis (4/1/2024).
Prabowo mengatakan dirinya maju sebagai peserta pemilu sudah empat kali, yaitu pada 2009 sebagai calon wakil presiden bersama Megawati Soekarnoputri, pada 2014, 2019, dan 2024 sebagai calon presiden.
“Saya percaya dengan proses demokrasi,” kata dia.
Ketua Umum Partai Gerindra itu pun menyoroti beberapa asepk yang menunjukkan praktik demokrasi berjalan di Indonesia, antara lain pemilihan umum dan kebebasan pers.
“Kebebasan pers itu adalah check and balance, itu untuk mengendalikan penguasa. Kebebasan pers yang dinamis, pers yang perlu keras, terkadang sakit hati kita kalau baca, tetapi itu mengendalikan kita, itu memberitahu kita there’s something wrong, ada masalah di negara kita,” kata Prabowo di hadapan para jurnalis senior itu.
Dia juga menyebut ada anggapan pers yang kuat berkorelasi dengan masyarakat yang sejahtera.
“Sering dikatakan suatu negara yang persnya kuat, tidak ada kelaparan. Itu salah satu, karena begitu ada kelaparan, langsung (diberitakan) kita tahu,” kata dia.
Prabowo pun mengakui posisinya saat ini hanya mungkin terwujud salah satunya karena pers yang sehat.
“Saya juga menikmati. Saya tidak mungkin di sini tanpa pers yang bebas. Partai saya bisa berkembang karena ada kebebasan pers,” kata Prabowo Subianto.
Prabowo pun menyebut dirinya juga menjadi bagian dari insan pers. Alasannya dia ikut andil dalam penerbitan majalah dan koran. Namun tak dijelaskan majalah dan koran apa yang diterbitkan oleh Prabowo.
Prabowo Banggakan Prestasi Orde Baru
Calon Presiden Nomor Urut 2 Prabowo Subianto juga membanggakan keberhasilan pembangunan pada era Orde Baru.
“Era Pak Harto ya. Jadi keberhasilan dan apa yang kita miliki banyak adalah harus diakui keberhasilan juga Pak Soeharto dengan kelebihan dan kekurangannya, tetapi tidak dapat dipungkiri begitu banyak prestasi kita di zaman itu, terutama di bidang ekonomi,” ujar Prabowo di Lantai 4 Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Kamis (4/1/2024).
Meski demikian, Prabowo tidak menampik juga ada pembangunan di era pasca-Reformasi.
“Kemudian sesudah itu karena tuntutan demokratisasi, reformasi, dan sebagainya kita juga harus diakui terobosan dan keberhasilan ataupun apa yang dirintis oleh Pak Habibie walaupun sebentar, oleh Gus Dur, oleh Ibu Mega, oleh SBY, dan oleh Pak Jokowi,” paparnya.
Prabowo melihat setiap era tahapan membawa keberhasilannya masing-masing. “Jadi saya berpendapat semua sumbangan-sumbangan mereka itu menghasilkan suatu landasan yang kuat, suatu fondasi. Fondasi untuk kita bisa benar-benar take off menjadi negara makmur, negara modern, negara sejahtera,” kata Prabowo.
Sebelumnya PWI juga telah mengundang dua calon presiden lainnya yaitu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
Anies menyampaikan gagasannya soal panduan pemerintah pusat ke daerah. Ia mencontohkan soal panduan capaian indeks pembangunan manusia dengan menetapkan KPI (key performance indicator/indikator kinerja utama).
Adapun Ganjar Pranowo menyinggung kondisi pejabat di pemerintahan sekarang kalau ada yang ingin menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) tetapi tidak memiliki akses pejabat tidak bisa menjadi pegawai plat merah itu.Ganjar menyebut fenomena ini wujud dari pemerintahan berjalan koruptif. (IA)