BANDA ACEH — Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Aceh Kombes Pol Dicky Sondani mengimbau kepada para pengendara kendaraan bermotor (Ranmor) agar tidak ngebut saat melakukan perjalanan ke luar kota.
Hasil penyelidikan laka lantas yang terjadi pada Sabtu (9/10/2021) sekitar pukul 15.30 Wib di Jalan Banda Aceh – Medan kawasan Gampong Mee Pangwa Kecamatan Trienggadeng, Pidie Jaya yang merenggut 4 orang warga Aceh Barat meninggal dunia di TKP, karena pengemudi mobil Toyota Avanza dengan kecepatan tinggi sehingga tidak bisa mengendalikan kendaraannya yang berakibat menabrak Truk Tronton.
Melihat kondisi ini, Dirlantas Polda Aceh Kombes Pol Dicky Sondani menyampaikan berita duka sedalam-dalamnya kepada keluarga korban, dan mengimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati, sehingga kejadian tersebut jangan sampai terulang kembali.
“Pengemudi ranmor saat akan mendahului kendaraan di depan, agar diperhitungkan jarak aman, sehingga tidak menabrak kendaraan yang datang dari arah lain di depan,” pesan Kombes Pol Dicky Sondani.
Apabila tidak aman, lanjutnya, lebih baik pengemudi membatalkan untuk mendahului kendaraan di depan.
Menurut data Ditlantas Polda Aceh, hasil evaluasi kecelakaan lalulintas selama bulan September 2021, daerah rawan terjadinya laka lantas adalah jalur timur (Jln Medan – Banda Aceh) terutama antara pukul 12.00 – 18.00 Wib.
Dirlantas Polda Aceh juga mengimbau kepada masyarakat tidak melanggar peraturan ketertiban lalu lintas, karena awal dari kecelakaan lalu lintas adalah pelanggaran lalulintas.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah peristiwa kecelakaan lalu lintas (laka lantas) yang memilukan terjadi di Jalan Banda Aceh – Medan, kawasan Gampong Mee Pangwa, Kecamatan Trienggadeng, Pidie Jaya (Pijay), Sabtu (9/10) sekitar pukul 15.30 WIB.
Laka lantas layaknya laga kambing tersebut melibatkan sebuah mobil Toyota Avanza BL 1474 EK yang di dalamnya terdapat satu keluarga sebanyak lima orang yakni ayah, ibu dan tiga anaknya bertabrakan dengan truk tronton BK 9320 BO.
Akibatnya, tiga penumpang minibus Toyota Avanza BL 1474 EK meninggal dunia, dua di antaranya merupakan dosen dan staf di Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh, Aceh Barat.
Kapolres Pidie Jaya AKBP Musbagh Ni’am melalui Kasat Lantas, Ipda Ian Fitrah membenarkan peristiwa laka lantas yang merengut tiga nyawa tersebut.
Tiga korban yang meninggal dunia adalah pengemudi mobil Avanza Teuku Muhammad Haikal (45), warga Gampong Drien Rampak, Kecamatan Johan Pahlawan yang berprofesi sebagai dosen.
Kemudian, Syarifah Munawwarah (39), warga desa yang sama. Ia merupakan staf di perpustakaan UTU Meulaboh.
Serta, seorang anak bernama Cut Najmah Munirah (11), ikut menjadi korban meninggal dunia.
Sementara dua korban lainnya sebagai penumpang Avanza mengalami luka-luka ringan. Keduanya masing-masing adalah Cut Syifa Masturarah (10) dan Teuku Anwar Luthfi (4).
Sementara sopir truk tronton yakni, Syahputra (34), warga Gampong Lhok Timon, Kecamatan Setia Bakti, Aceh Jaya tidak mengalami luka apa-apa.
Saat ini juga tim Satlantas Polres Pijay telah mengamankan kedua mobil yang terlibat kecelakaan tersebut di Pos Lantas Polres Simpang Tiga, Meureudu, termasuk sopir truk tronton.
Dari informasi yang diperoleh menyebutkan, insiden laka lantas tersebut terjadi saat truk tronton melaju dari arah Banda Aceh menuju Medan dengan kecepatan sedang.
Setiba di kawasan Gampong Mee Pangwa, Kecamatan Trienggadeng, dari arah berlawanan muncul mobil penumpang jenis Toyota Avanza yang disopiri Teuku Muhammad Haikal bersama Syarifah Munawwarah, yang merupakan dosen dan staf UTU Meulaboh dengan tiga orang anaknya.
Kecelakaan laga kambing tak terelakkan saat mobil Avanza tersebut mengambil jalur kanan dan mendahului kendaraan bermotor lain yang berada di depannya. (IA)