Infoaceh.net, Sabang – Angin politik di Kota Sabang berembus kencang dengan isu tak sedap. Sebuah tudingan mencuat, menyebut adanya aliran uang sabu dalam pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Pulau Weh. Isu yang berkembang ini sontak mengusik ketenangan masyarakat, terutama para pemilih yang mendambakan pemimpin bersih dan berintegritas.
Tak tinggal diam, kedua pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sabang angkat suara, membantah keras tuduhan tersebut.
Pasangan calon nomor urut 02, Zulkifli H Adam dan Suradji Junus, menegaskan bahwa mereka sama sekali tidak terlibat dalam praktik semacam itu.
“Berbicara soal sabu, saya tidak paham, karena di tim kami tidak ada yang terlibat dalam dunia itu,” ujar Zulkifli saat dihubungi via pesan singkat WhatsApp, Jumat (28/02/2025).
Sikap serupa juga ditunjukkan pasangan calon nomor urut 03, Ferdiansyah dan Muhammad Isa. Mereka dengan tegas menolak tudingan miring tersebut.
“Kami tidak menggunakan uang haram,” ujar Ferdiansyah, menepis kabar yang menurutnya hanya bertujuan mengganggu jalannya Pilkada.
Ia pun mengingatkan agar siapa pun yang melontarkan tuduhan memiliki dasar yang jelas, bukan sekadar melempar isu tanpa bukti.
“Mungkin yang bicara itu lebih tahu. Kalau memang ada, silakan dibuktikan. Jangan asal tuduh,” lanjutnya. Ia juga mengajak semua pihak menjaga kondusivitas Kota Sabang, yang selama ini dikenal damai dan tenteram.
Isu tentang dugaan aliran uang sabu dalam Pilkada Sabang mulai menyeruak setelah akun Facebook bernama Damanhuri mengunggah sebuah postingan di grup Aneuk Sabang. Dalam unggahannya yang bersifat publik pada Jumat (28/02/2025) sekitar pukul 20.50 WIB, Damanhuri menuding bahwa ada uang sabu yang mengalir dalam proses pemilihan pemimpin di Sabang.
Netizen pun bereaksi, mengingatkan agar ia tidak menyebarkan fitnah. Namun, Damanhuri tetap teguh pada pendiriannya.
“Akan kita buktikan. Tunggu saatnya, bos,” tulisnya membalas komentar warganet.
Ia bahkan menantang siapa saja yang merasa dirugikan oleh pernyataannya untuk menyebutkan namanya secara langsung.
Tudingan yang dinilai menyesatkan ini datang di tengah situasi politik yang mulai memanas, apalagi dalam waktu kurang dari 45 hari Kota Sabang akan menggelar pemungutan suara ulang di TPS 2, Gampong Paya Seunara, Kecamatan Sukamakmue.