Infoaceh.net, BANDA ACEH — Setelah hampir sepuluh tahun vakum, Ikatan Keluarga Minang (IKAMI) – Aceh kini mulai kembali menunjukkan eksistensinya di Tanah Rencong.
Ketua IKAMI Aceh Letkol (Purn) Amrizal Amir menjelaskan, organisasi ini bukan sekadar perkumpulan biasa, melainkan wadah penting bagi warga Minang yang merantau di Aceh.
“IKAMI secara empiris merupakan paguyuban warga Minang di perantauan. Tradisi ini telah lama ada dan begitu identik dengan warga Minang. Bahkan, ketika ada warga Minang yang berkunjung atau menetap di suatu daerah, biasanya mereka akan mencari IKAMI terlebih dahulu untuk menjadi bagian dari komunitas sosial tersebut,” ungkap Amrizal,” ujar Amrizal di Banda Aceh, Kamis, 16 Januari 2025.
Sebagai organisasi komunal, lanjutnya, IKAMI bertujuan membangun kekerabatan antar anggota dengan semangat silaturahmi.
Selain itu, IKAMI berkomitmen menjaga kelestarian budaya serta adat istiadat Minangkabau agar tetap hidup dan tidak tercerabut dari akar budaya leluhur.
“Semangat gotong-royong yang terwujud dalam motto ‘ringan samo dijinjiang, barek samo dipikuah’ menjadi prinsip utama dalam membantu sesama anggota di perantauan,” tambahnya.
Amrizal didampingi Wakil Ketua Michael Octaviano Alexander mengungkapkan, selama hampir sepuluh tahun terakhir, aktivitas IKAMI sempat vakum. Karena itu, langkah konsolidasi internal dan penataan manajemen organisasi menjadi prioritas jangka pendek.
“Untuk jangka menengah, kami akan melakukan pendataan anggota melalui sistem Google Form. Sistem ini memungkinkan pengumpulan data lengkap seperti daerah asal, suku, dan profesi anggota, sehingga IKAMI memiliki database yang terorganisir dengan baik. Hal ini akan mempermudah identifikasi jika diperlukan,” jelasnya.
Amrizal menambahkan, sebagai wadah silaturahmi dan sosial, IKAMI bertujuan menjadi pemersatu warga Minang yang merantau ke Aceh.
Organisasi ini juga berkomitmen untuk menyesuaikan diri dengan budaya dan adat istiadat setempat, sesuai dengan prinsip “dimana bumi dipijak, di situ langik dijunjuang”.
“Ke depan, kami berharap IKAMI dapat tumbuh dan berkembang, memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi anggota, serta berkontribusi positif pada pembangunan di Provinsi Aceh, terutama dalam pengembangan sumber daya manusia,” pungkasnya.
Dengan semangat kebersamaan dan pelestarian budaya, IKAMI diharapkan terus menjadi simbol persatuan warga Minang di Aceh dan perantauan lainnya.
“Adapun harapan kita ke depan, IKAMI sebagai wadah dapat tumbuh dan berkembang, serta memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi anggota. Yang tidak kalah pentingnya adalah keberadaan IKAMI dapat pula memberi kontribusi positif bagi pembangunan di Provinsi Aceh, khususnya dalam bidang sumberdaya manusia,” ujarnya.
Untuk diketahui, IKAMI Aceh telah dilantik pada 12 Januari 2025.