JANTHO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Besar menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Siaga Bencana tahun 2024. Rakor ini dipimpin langsung oleh Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Sulaimi, Kalaksa BPBD Aceh Besar Ridwan Jamil, Asisten I Setdakab Farhan AP, Asisten III Jamaluddin, Kabag Hukum Setdakab Aceh Besar dan sejumlah kepada OPD, berlangsung, di Ruang Pusdalops BPBD Aceh Besar, Kota Jantho, Jumat (2/2/2024).
Iswanto mengatakan, ada beberapa bencana alam yang sering terjadi di Aceh Besar seperti banjir, angin puting beliung, tanah longsor, Karhutla dan kebakaran rumah.
Untuk itu jajaran BPBD Aceh Besar diminta mengantisipasi secara dini potensi kebencanaan itu.
“Kalau yang lain insya Allah masih terpantau. Karena itu mengatasi bencana ini perlu dukungan dan partisipasi semua pihak, sebab bencana alam tidak bisa diduga, seketika dia bisa datang,” katanya.
Pj Bupati menyatakan, kinerja BPBD Aceh Besar terbilang baik dalam penanganan kebencanaan. Karena selama ini BPBD dinilai bergerak cepat dalam penanganan kebencanaan di Aceh Besar.
“Mereka cepat dalam merespon kebutuhan penanganan, jika ada terjadi bencana dalam wilayah Kabupaten Aceh Besar,” sebutnya.
Selain itu, di tengah keterbatasan dan kekurangannya, BPBD Aceh Besar terus berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, terutama dalam melakukan penanggulangan dan mitigasi kebencanaan.
“Maka, atas kesigapan tersebut, kami memberikan apresiasi dan support kepada seluruh jajaran BPBD Aceh Besar,” tuturnya.
Kalaksa BPBD Ridwan Jamil menyampaikan, BPBD menangani 323 kejadian bencana alam yang melanda wilayah Aceh Besar selama periode tahun 2023.
“Di tahun 2023 tercatat telah terjadi 323 kejadian bencana yang melanda wilayah Aceh Besar, baik itu banjir, kebakaran hutan (Kharhutla), angin puting beliung dan lainnya,” katanya.
Bercermin pengalaman pada tahun 2023, ada tiga fase yang harus dilewati, ketiga fase tersebut meliputi angin puting beliung, Karhutla (kebakaran hutan) dan banjir.
“Ketiga fase itu harus kita pikirkan ke depan, supaya penanganannya lebih cepat dan terukur. Jadi, untuk ke depan BPBD merencanakan program gladi posko, karena sehebat apapun kita, seprofesional petugas, pada saat terjadi bencana pasti ada kejadian di luar kemampuan kita. Maka, kita itu semua yang terlibat dalam penanganan bencana harus sering melakukan Koordinasi untuk keterpaduan di lapangan,” pungkasnya. (IA)