Infoaceh.net, Banda Aceh — Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) HM Jusuf Kalla atau JK menyoroti sikap masyarakat Aceh yang mengusir dan menempatkan imigran Rohingya di atas truk dalam dua hari ini yang mengalami kepanasan dan basah kuyup kehujanan.
JK menganggapnya sebagai tindakan yang tidak berperikemanusiaan.
“Tentu tidak berprikemanusiaan kala anak-ansk dan perempuan ditaruh di atas truk selama dua hari. Bagaimana mereka makan, bagaimana membersihkan diri dan sebagainya,” ungkap JK.
Hal tersebut disampaikan JK terkait lebih dari 152 imigran Rohingya ditolak warga Jeulingke, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh, Jum’at malam (8/11/2024).
JK mengimbau masyarakat Aceh agar menerima para imigran Rohingya yang masuk di Indonesia.
“Sebagai orang Islam kita selayaknya membantu orang susah karena itulah perintah agama kita,” kata JK di kediamannya, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu, 9 November 2024.
“Kita harus mengedepankan adab menghadapi mereka. Eropa saja kalau ada pengungsi dari Afrika, berapapun jumlahya mereka selalu terima,” imbuhnya.
Bagi PMI, lanjut JK, para pengungsi Rohingya yang terdampar di Indonesia sebagai satu masalah bencana kemanusiaan.
JK meyakini, para pengungsi tersebut tidak akan meninggalkan negara mereka jika tidak ada masalah.
“Mereka tidak akan mengungsi kalau tidak ada masalah di negara mereka,” ujarnya lagi.
Oleh karena itu, JK mendorong pemerintah Indonesia untuk menampug para imigran tersebut.
“Lagian mereka ditangani UNHCR. Sehingga pemerintah nanti berbicara dengan UNHCR, bagaimana caranya bisa dikirim ke negeri yang bisa menerima mereka,” katanya lagi.
Untuk diketahui, sebanyak 152 imigran Rohingya ditolak warga Jeulingke, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh.
Para pengungsi Rohingya yang semulanya dari Aceh Selatan itu langsung dikembalikan warga ke sana.
Para pengungsi Rohingya tersebut tiba di Simpang Mesra, Lamnyong sekitar pukul 19.15 WIB, Kamis (7/11). Lima truk yang membawa mereka parkir di pinggir jalan arah ke Darussalam Banda Aceh.