Kalender Wisata Aceh 2024 Diluncurkan di Sabang, Terdapat 50 Event
SABANG — Kalender event wisata dan budaya Aceh atau Khazanah Piasan Nanggroe (KPN) tahun 2024 resmi diluncurkan di Kota Sabang, Jum’at sore, 1 Maret 2024. Dalam KPN tahun ini terdapat 50 event.
Menariknya, peluncuran KPN kali ini langsung ditandai dengan digelarnya Sabang Marine Festival (SMF).
Event yang mengusung konsep Community Based Tourism (CBT) yaitu pariwisata berbasis masyarakat itu selama tiga hari ke depan.
SMF digelar secara kolaborasi antar lembaga yakni Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS), Pemko Sabang, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Agenda peluncuran KPN dan Sabang Marine Festival mendapat antusias ribuan masyarakat Sabang yang memadati kawasan Menara Merah Putih.
Tak hanya warga lokal, SMF juga turut menjadi magnet wisatawan nusantara dan mancanegara.
“Tujuan kita bikin event ini untuk mendorong peningkatan ekonomi masyarakat Sabang. PR (pekerjaan rumah) Kami di Sabang ini bagaimana menghadirkan banyak pengunjung salah satunya lewat event, sehingga semakin banyak perputaran uang di Sabang,” kata Pj Wali Kota Sabang Reza Fahlevi.
Kemeriahan peluncuran KPN dan dihelatnya SMF 2024 mendapat apresiasi Anggota DPR RI asal Aceh TA Khalid.
Pasalnya, pelaksanaanya digagas secara kolaborasi dengan melibatkan banyak pihak seperti Pemda, kementerian dan pihak Konsulat Jenderal India.
“Tahun depan event ini harus lebih besar lagi, sehingga Sabang menjadi daya tarik semua orang. Jujur, saya pikir hari ini (semarak pariwasata Aceh) semakin nampak. Dengan adanya acara seperti ini menunjukkan bahwa semangat kita untuk pariwisata sangat luar biasa,” kata TA Khalid.
Kadisparbud Kabupaten Merauke, Papua Selatan, Benhur Rentandatu mengaku larut dalam euforia yang dirasakan pengunjung SMF.
Kehadirannya ke daerah ujung barat Indonesia menambah semangatnya untuk mewujudkan hal serupa di daerahnya.
Kata dia, pihaknya berencana menggagas Festival Merauke-Sabang lantaran kedua daerah itu berada di garda terdepan Tanah Air. Bahkan lanjut Benhur wacana itu diperluas dengan turut melibatkan Miangas (pulau paling utara Indonesia) dan Pulau Rote (wilayah paling selatan).