
Banda Aceh — Kepolisian Daerah (Polda) Aceh diminta mengusut tuntas kasus pelemparan granat di rumah pribadi Plt. Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa atau Unit Layanan Pelelangan (ULP) Setda Aceh, Sayid Azhary, pada Jum’at (20/3) malam.
Ada dua granat yang dilempar orang tak dikenal (OTK) ke rumah Plt. Kepala ULP Aceh di Meunasah Baet, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Aceh Besar. Namun, hanya satu yang meledak, sementara satu lagi tidak meledak dan ditemukan warga di pekarangan rumah. Dari pengakuan saksi bunyinya hanya sekali ledakan dan tidak ada korban jiwa.
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh Nazaruddin Dek Gam mengatakan, kasus ini akan menjadi tugas pertama Kapolda Aceh, Irjen Pol Wahyu Widada yang baru saja bertugas di Aceh.
“Ini tugas pertama Pak Kapolda Aceh yang baru, kasus ini harus selesai diungkap,” kata Dek Gam, dalam keterangannya, di Banda Aceh, Minggu (22/3).
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini sangat yakin kalau Kapolda Aceh mampu mengusut siapa dalang di balik kasus teror terhadap pejabat Aceh itu. Baginya kasus ini harus menjadi fokus Kapolda Aceh dalam tahun ini.
“Saya yakin Pak Kapolda Aceh mampu mengungkap siapa dalam di balik teror ini,” ujar Dek Gam.
Selain itu, Dek Gam mengaku sudah menghubungi langsung Kapolda Aceh, untuk meminta agar kasus tersebut diusut sampai tuntas. Dimana Kapolda Aceh memastikan akan mengusut kasus tersebut.

“Saya sudah hubungi Kapolda Aceh meminta agar kasus ini diungkap, dan Kapolda Aceh mengatakan akan mengusut tuntas kasus ini,” ujarnya.
Seharusnya, kata Dek Gam, kasus-kasus teror seperti itu tidak boleh terjadi lagi di Aceh. Ia juga menyayangkan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang coba memperkeruh suasana damai Aceh sekarang ini.
“Sudah cukup kasus teror seperti ini, tidak boleh terjadi lagi, masyarakat tidak perlu takut untuk hal seperti ini, kita percayakan saja kepada Kapolda Aceh untuk mengusut tuntas,” jelas Presiden Persiraja Banda Aceh ini.
Selain itu, ia menduga ada pihak-pihak yang mungkin mengambil keuntungan di balik kasus teror granat tersebut. Apabila kasus ini tidak diungkap, maka akan menjadi pertanyaan besar di tengah-tengah masyarakat.
“Biar masyarakat tidak bertanya-tanya, makanya kasus ini harus diusut tuntas. Semoga kekerasan dan intimidasi di Aceh tidak terulang kembali, dan ini menjadi kasus terakhir,” tegas Dek Gam.
Dek Gam bahkan menduga ada mafia tender proyek yang berada di balik kasus teror tersebut. Apalagi rumah yang diteror merupakan orang yang mengatur jalanya proyek di Pemeritnah Aceh.
“Ini akan terus menjadi pertanyaan di masyarakat, makanya Kapolda harus mengungkap kasus ini, dan saya akan mengawal terus kasus ini sampai tuntas,” ujarnya seraya menyebut akan menyampaikan juga hal ini kepada Kapolri. (TA)