Ketua DPRA Surati Menteri Pertanian Minta Ganti Rugi Petani Terdampak Banjir Aceh Utara
ACEH UTARA — Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Saiful Bahri menyurati Kementerian Pertanian RI untuk ikut membantu warga terdampak banjir di Aceh. Dalam surat tersebut, Ketua DPRA juga meminta Menteri Pertanian untuk memberikan ganti rugi kepada warga yang menjadi korban banjir.
Seperti diketahui, sejumlah daerah di Aceh kembali mengalami banjir usai hujan deras mengguyur kawasan dalam dua pekan terakhir, sejak Oktober hingga awal November 2022.
Aceh Utara merupakan satu dari sekian kabupaten yang menerima imbas besar lantaran banjir tersebut yang turut merusak areal persawahan dan perkebunan warga, selain merendam pemukiman penduduk.
Banjir itu dipicu meluapnya air sungai seperti dari Krueng Keureuto, Krueng Peuto, Krueng Pirak, Krueng Lhoksukon, Krueng Pase, Krueng Sawang, dan Krueng Nisam di beberapa kecamatan usai hujan deras mengguyur kawasan.
Berbagai sarana dan prasarana infrastruktur pun tak luput dari bencana banjir kali ini.
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara telah mengeluarkan pernyataan bencana Nomor 360/1656/2022 tanggal 5 Oktober 2022, dan menetapkan Keputusan Bupati Aceh Utara Nomor 360/704/2022 tanggal 5 Oktober 2022 tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Penanganan Bencana Alam Banjir Kabupaten Aceh Utara Tahun 2022.
Berdasarkan data yang dikantongi Pemkab Aceh Utara, bencana alam banjir tersebut telah mengakibatkan kerusakan pada bidang ekonomi, sosial dan lingkungan.
Banjir juga merendam sebanyak 167 desa di 18 Kecamatan dengan jumlah penduduk terdampak sebanyak 15.551 KK atau sebanyak 52.550 jiwa. Sebagian besar korban banjir, yaitu sebanyak 12.112 KK dengan 41.393 jiwa telah mengungsi dan tersebar di 96 titik lokasi pengungsian.
Sementara satu orang dilaporkan meninggal dunia akibat banjir yang melanda Aceh Utara tahun ini.
Kabupaten Aceh Utara juga mengalami kerugian besar dari sektor pangan, perkebunan, dan peternakan akibat banjir kali ini.
Dari catatan pemerintah setempat, sebanyak 435 hektar persemaian padi terimbas banjir pada Oktober 2022 lalu. Estimasi kerugian dari kejadian ini mencapai Rp 217.500.000.