Ketua DPRA Surati Menteri Pertanian Minta Ganti Rugi Petani Terdampak Banjir Aceh Utara
Selain itu, areal persawahan warga yang ditanami padi seluas 2.481 hektar juga tak luput dari imbas banjir. Air yang menggenangi areal persawahan tersebut membuat masyarakat merugi hingga Rp 32.232.100.000.
Selanjutnya areal perkebunan cabe merah seluas 10 ha di Aceh Utara juga disasar banjir dengan estimasi kerugian mencapai Rp 150 juta. Begitu pula dengan perkebunan kedelai seluas 30 ha turut mengalami kerugian sebesar Rp150 juta akibat digenangi banjir.
Banjir di Aceh Utara kali ini juga mengakibatkan 20 hektar areal perkebunan kakao terendam. Kejadian ini mengakibatkan warga merugi hingga Rp 225 juta. Areal perkebunan pinang warga seluas 112 hektar yang tersebar di beberapa kecamatan juga turut terdampak.
Alhasil, warga merugi hingga Rp 112 juta akibat kejadian tersebut. Selain itu, jalan produksi yang kerap dimanfaatkan warga untuk menuju lahan perkebunan juga terdampak banjir di empat lokasi. Kejadian itu menyebabkan kerugian mencapai Rp 591.500.000.
Dari sub sektor peternakan, banjir yang melanda Aceh Utara mengakibatkan 1.631 ekor unggas, 26 ekor sapi, dan 60 ekor kambing milik warga juga tewas. Akibatnya warga merugi hingga Rp 461.550.000.
Kerugian besar dari segala subsektor inilah yang membuat Pemerintah Kabupaten Aceh Utara membutuhkan bantuan dari Menteri Pertanian.
Bantuan yang ingin disasar tersebut terdiri dari beberapa sub sektor, seperti tanaman pangan, perkebunan dan peternakan.
Dari sub sektor tanaman pangan, Pemkab Aceh Utara membutuhkan bantuan pengembangan tanaman padi untuk 5.000 ha yang dananya mencapai Rp 30 miliar.
Selanjutnya Pemkab Aceh Utara juga membutuhkan dana sebesar Rp 750 juta untuk pengembangan tanaman cabe merah seluas 50 hektar yang rusak akibat banjir serta Rp 500 juta untuk pengembangan tanaman kedelai seluas 100 hektar.
Tak hanya itu, Pemkab Aceh Utara juga membutuhkan support dana dari kementerian untuk pemeliharaan tanaman kakao seluas 90 ha sebanyak Rp 900 juta. Selanjutnya dana sebesar Rp760 juta untuk pemeliharaan tanaman pinang seluas 95 hektar, dan dana sebesar Rp 4 miliar untuk perbaikan jalan produksi yang mencapai 10 km.