Kunjungi Aceh Utara, KSAD Jenderal Maruli Resmikan Sumur Bor di Dayah Abu Paloh Gadeng
Infoaceh.net, LHOKSEUMAWE — Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak meresmikan bantuan sumur bor manunggal air untuk pondok pesantren di jajaran Korem 011/Lilawangsa berjumlah 40 titik dipusatkan di Dayah Madinatuddiniyah Darul Huda di Desa Paloh Gadeng Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara, Rabu (8/1/2025).
Jenderal Maruli Simanjuntak yang mendapat julukan jenderal air itu menyebutkan penyediaan air bersih merupakan program utama TNI AD, bahkan seluruh Indonesia telah dibangun air bersih untuk masyarakat Indonesia ada sebanyak 3.300 titik.
“Sudah mencapai 3.300 titik air bersih telah dibangun TNI AD, bahkan bantuan dari pemerintah hanya 5% selebihnya karya dan inovasi komandan-komandan yang berkreasi bersama jajarannya,” jelasnya.
Bahkan Khusus wilayah Korem 011/Lilawangsa di bawah Komandan Korem Kol Inf Ali Imran telah berhasil dibangun instalasi sumur bor di sejumlah titik untuk pondok pesantren.
“Saya dulu sama-sama bertugas sama Ali Imran, memang dari dulu beliau ini aneh-aneh, tapi sekarang anehnya semakin bagus, bahkan sesuai laporan alat yang digunakan untuk mengebor menggunakan alat bor untuk mencari gas, tapi nyatanya berhasil dilakukan,” katanya sambil memberikan support kepada Kol Ali Imran.
Dalam kunjungan kerja Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak juga didampingi oleh Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Niko Fahrizal, menjelaskan lebih lanjut, selain proyek sumur bor yang dikerjakan TNI AD, sasaran selanjutnya adalah sawah-sawah tadah hujan.
“Sawah tadah hujan juga menjadi program yang dikerjakan TNI AD. Program ketahanan pangan menjadi program prioritas Bapak Presiden Prabowo, kami sudah sampaikan khusus sawah tadah hujan perlu dibangun dan diairi lewat pompanisasi dan hal ini sudah disetujui oleh Bapak Presiden akan dikerjakan oleh TNI AD,” jelasnya.
Untuk kebutuhan air bersih di seluruh Indonesia akan terus digenjot, pasalnya berdasarkan data masyarakat Indonesia ada sekitar 9,5% penduduk miskin Indonesia atau sekitar 28 juta jiwa kebutuhan sanitasi dan air bersih tidak baik.