JURU Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan, saat ini jumlah pasien virus corona (COVID-19) yang sembuh terus meningkat. Jumlah orang yang dinyatakan telah sembuh saat ini menjadi 150 orang. Bertambah dari hari sebelumnya.
“Kita bersyukur ada 16 saudara kita yang sudah sembuh, pemeriksaan negatif dan 2 kali berturut turut sehingga bisa dipulangkan, total menjadi 150 orang,” kata Yuri saat jumpa pers, Sabtu (4/4/2020).
“Kondisinya bagus dan tidak perlu dikhawatirkan menularkan penyakit, bahkan kita yakin 150 orang ini memiliki imunitas terhadap COVID-19,” sambung Yuri.
Salah satu pasien yang sembuh dari virus corona adalah lansia berusia 60 tahun yang dirawat di RS Jogja. Hal ini merupakan kabar baik, karena virus membahayakan ini bisa diatasi. Salah satu kuncinya, dengan penguatan daya tahan tubuh seperti mengomsumsi vitamin, berolahraga serta memiliki sikap optimis atau motivasi dapat sembuh kembali.
Wakil Wali Kota Yogyakarta, yang menjadi Ketua Gugus Tugas Penanggulangan COVID-19, Heroe Poerwadi mengungkapkan, pasien berhasil sembuh setelah mendapat perawatan intensif dari tim dokter. Selama masa karantina, pihak rumah sakit memberikan treadment disiplin pasien.
”Vitamin C 500 miligram per hari, makan dan minum cukup, gizi bagus, olahraga cukup dan perilaku hidup bersih dan sehat juga dijalankan. Yang paling penting motivasi untuk sembuh harus tinggi,”ujar Heroe dikutip dari Krjogja, Sabtu (4/4/2020).
Dikatakan Heroe, tim dokter yang merawat harus sabar dalam mendisiplinkan pasien corona. Karena dari sisi psikologis pasien ikut terganggu. Selama menjalani isolasi geraknya menjadi terbatas hingga kerap menimbulkan kebosanan sehingga pasien mencoba untuk kabur.
”Pasien sempat akan kabur karena merasa masih sehat dan ingin bisa lebih leluasa. Tentu tidak mudah meyakinkan, karena di rumah sakit di samping tim medis juga ada yang membantu secara psikologis. Sampai akhirnya, pasien menyadari bahwa kondisi terkena COVID-19, perlu isolasi atas kesadaran untuk kesembuhan, menjaga keluarga dan tetangga lingkungannya,” ujarnya.
Penguatan daya tahan tubuh juga tidak kalah penting. Sehingga selain asupan gizi, nutrisi dan vitamin yang cukup, pasien diminta melakukan olahraga ringan setiap hari.
Sedangkan untuk mengurangi kebosanan, di samping olahraga dikuatkan sandaran untuk meminta perlindungan dari Allah Ta’ala. Terutama dengan sholat yang rajin, membaca Alquran maupun bacaan yang positif lainnya.
Bahkan, pasien juga menghindari melihat tayangan televisi karena dianggap hanya menakuti sehingga membuat diri pasien menjadi tidak nyaman.
”Meskipun ada televisi di kamarnya, namun menurut cerita pasien tersebut itu tidak dilihatnya. Segala sesuatu yang tidak nyaman mencoba untuk dihindari,” ulasnya.
Sekadar diketahui, pasien yang sembuh tersebut sebelumnya diklasifikasi kluster dari Bogor. Lansia ini menjalani isolasi di sebuah RS di Yogyakarta selama 18 hari hingga dinyatakan sembuh. Pasien itu juga memberikan pesan bahwa dengan menjalani isolasi secara disiplin sesuai anjuran rumah sakit, COVID-19 ternyata bisa disembuhkan.
//Okezone