INFOACEH.NET, BANDA ACEH – Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Anti Korupsi (ALAMP AKSI) menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Kanwil Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Aceh, Kamis (7/11) yang menuntut tindakan tegas terhadap peredaran rokok ilegal yang marak di wilayah Langsa dan menangkap aktor intelektual.
Aksi ini juga disertai dengan tuntutan untuk mencopot Kepala Bea Cukai Langsa karena dianggap tidak mampu mengendalikan dan mencegah peredaran rokok ilegal yang merugikan negara serta masyarakat.
Dalam orasinya, para demonstran menekankan peredaran rokok ilegal di Langsa sudah mencapai titik sangat meresahkan.
Mereka menilai, meskipun sudah banyak laporan terkait peredaran barang ilegal ini, pihak Bea Cukai Langsa tidak menunjukkan langkah nyata untuk memberantasnya.
Bahkan, mereka mencurigai adanya indikasi penyalahgunaan wewenang dan kelalaian dalam menjalankan tugas oleh oknum-oknum terkait di kantor tersebut.
“Kami menuntut Kepala Bea Cukai Langsa untuk segera dicopot dari jabatannya, karena sudah terbukti gagal menjalankan amanah dalam mencegah peredaran rokok ilegal. Peredaran rokok ilegal bukan hanya merugikan pendapatan negara, tetapi juga merusak kesehatan masyarakat,” ujar koordinator aksi Musda Yusuf.
Massa juga mengkritik lemahnya pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal yang selama ini terus beredar bebas di pasar Langsa, yang berdampak menurunnya pendapatan negara dan menciptakan persaingan yang tidak sehat bagi produsen rokok legal.
“Kami meminta Bea Cukai Aceh meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum secara maksimal, serta menindak tegas siapa pun yang terlibat dalam jaringan peredaran rokok ilegal,” tambahnya.
Pihak Bea Cukai Aceh belum memberikan pernyataan resmi terkait tuntutan ini, namun demonstrasi tersebut menjadi peringatan keras bagi seluruh aparat penegak hukum untuk lebih serius dalam menangani masalah peredaran barang ilegal yang merugikan negara.
Aksi demonstrasi berjalan damai dan berakhir dengan penyerahan pernyataan sikap kepada perwakilan Bea Cukai Aceh.
Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Anti Korupsi akan melanjutkan aksi lebih besar, jika tuntutan mereka tidak segera dipenuhi.