Jakarta — Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mendukung penuh proses pendirian kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) di Aceh Besar, dan akan melakukan langkah-langkah akselerasi untuk mempercepat pembangunan kampus tersebut.
Hal itu terungkap pada pertemuan Mendagri, Tito Karnavian dengan Bupati Aceh Besar, Mawardi Ali bersama Anggota Komisi II DPR RI asal Aceh, M. Nasir Djamil di Jakarta, Rabu (18/11).
Dalam pertemuan itu, Mendagri didampingi Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendagri Muhammad Hudori dan Dirjen Bina Adwil Kemendagri, Dr. Safrizal ZA.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Mawardi menyampaikan kesiapan pihaknya dalam mendukung pembangunan Kampus IPDN di Aceh Besar.
“Bupati Aceh Besar juga melaporkan dan memberikan sertifikat tanah atas kesiapan Aceh Besar mendukung pembangunan Kampus IPDN di Aceh Besar,” kata Dirjen Bina Adwil Kemendagri, Dr. Safrizal ZA melalui pesan WhatsApp.
Safrizal mengatakan, Bupati juga berharap dengan adanya dukungan tersebut proses pembelajaran bisa segera dimulai.
Kemendagri, sebut Safrizal ZA terus memonitor kesiapan dan mendukung proses pendirian Kampus IPDN.
Safrizal juga mengakui, terkait Kampus IPDN dokumennya sudah lengkap dan lokasi kampus sudah final di Aceh Besar. “Sampai sejauh ini sudah lengkap, dan lokasi sudah ditentukan di Aceh Besar dari hasil kajian,” jelasnya.
Disinggung apakah akan dibangun pada tahun 2021, Safrizal mengaku jika pandemi covid-19 membaik, maka proses bisa dilakukan secepatnya.
“Saat ini konsenstrasi masih pada penanganan Covid-9, namun beliau (Mendagri) akan terus memonitor proses sedang berjalan,” ungkap Safrizal.
Pada pertemuan dengan Bupati Aceh Besar Mawardi Ali dan Anggota Komisi II DPR RI M. Nasir Djamil, selain pembahasan rencana pendirian Kampus IPDN, Mendagri Tito Karnavian, juga mendiskusikan penanganan Covid-19 di daerah khususnya Aceh Besar.
“Pertemuan juga mendiskusikan penanganan Covid-19 di Aceh, khususnya Aceh Besar,” kata Dirjen Bina Adwil Kemendagri, Dr Safrizal ZA.
Menurut Safrizal, dalam pertemuan tersebut Mendagri menjelaskan tentang strategi penanganan Covid-19 di Indonesia serta mengimbau agar Pemda di Aceh melakukan langkah langkah yang harus diambil penanganan dengan tracing, testing, treatment (3T) dan dengan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan pakai sabun (3M).
“Ini membutuhkan kesungguhan kepala daerah dalam menjaga daerahnya dan perlu melakukan strategi dalam implementasinya, termasuk bekerja sama dengan semua pihak,” ujar Safrizal.
Bahkan, pada akhir pertemuan terkait Covid-19, jelas Safrizal ZA, Mendagri Tito Karnavian juga menyerahkan buku manajemen penanganan Covid-19 bagi pemerintah daerah kepada Anggota DPR RI, Nasir Djamil dan Bupati Aceh Besar, Mawardi Ali.
“Semoga dapat dimanfaatkan dalam mengatur strategi penanganan Covid-19 di pemerintah daerah. Buku tersebut diberikan kepada Bupati Aceh Besar dan Anggota DPR RI, Nasir Djamil,” pungkas Safrizal.(IA)