Infoaceh.net, SABANG – Pemerintah Kota Sabang gagal membentuk Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Metrologi karena keterbatasan anggaran.
Kegagalan ini berdampak langsung pada hilangnya potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari layanan tera dan tera ulang alat ukur, takar, timbang, dan perlengkapannya (UTTP).
Plt. Kadis Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UMKM Kota Sabang, Rinaldi Syahputra, mengatakan UPTD Metrologi memiliki peran penting dalam memastikan keakuratan alat ukur yang digunakan dalam transaksi perdagangan.
Tanpa adanya lembaga ini, proses tera dan tera ulang yang seharusnya dikelola Pemko Sabang tidak dapat berjalan optimal.
Akibatnya, potensi pemasukan dari retribusi metrologi yang seharusnya bisa menjadi sumber PAD bagi daerah kini terbuang sia-sia.
“Pemerintah sebenarnya memiliki niat untuk membentuk UPTD Metrologi agar dapat mengelola sendiri proses tera dan tera ulang UTTP. Namun, karena keterbatasan anggaran, rencana ini belum bisa direalisasikan,” ungkap Plt. Kadis Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UMKM Sabang, Rinaldi Syahputra, Selasa (11/2).
Menurutnya saat ini, layanan tera dan tera ulang di Kota Sabang masih bergantung pada Pemko Banda Aceh, yang berimbas tidak maksimalnya pengawasan dan pengendalian alat ukur di wilayah tersebut.
Kondisi ini juga berpotensi merugikan konsumen serta pelaku usaha yang membutuhkan kepastian hukum dalam transaksi perdagangan.
“Pemko Sabang diharapkan segera mencari solusi atas permasalahan ini, baik melalui pengalokasian anggaran yang lebih baik maupun mencari alternatif lain seperti kerja sama dengan pemerintah provinsi atau pusat,” tutup Rinaldi yang juga Asisten II Pemko Sabang. (ANDI ARMI)