Mualem Temui Rektor USK, Bahas Kemajuan Pendidikan Aceh dan Revisi UUPA
Infoaceh.net, BANDA ACEH – Calon gubernur (Cagub) Aceh terpilih Muzakir Manaf (Mualem) menyambangi kampus Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh, Jum’at, 13 Desember 2024.
Ia disambut langsung oleh Rektor USK Prof Dr Ir Marwan dan para wakil rektor serta Sekretaris USK.
Mualem tampak didampingi oleh Ketua Umum IKAKUM USK, Teuku Kamaruzzaman (Ampon Man) yang bertindak sebagai Juru Bicara dalam pertemuan ini.
Juga ikut bersama, Kadispora Aceh Nasir Syamaun dan Ir Syafrizal.
Ampon Man menjelaskan, kedatangan Mualem untuk bersilaturahmi, ingin agar USK terlibat dalam revisi Undang-undang Nomor 11 Tahun 2006 tentqng Pemerintahan Aceh (UUPA) serta kelanjutan penyelesaian dengan Pemerintah Pusat.
Terkait revisi UUPA, sejatinya USK sudah terlibat sejak lama. Naskah akademik juga telah disusun dan diserahkan ke DPRA. Kini UUPA juga telah masuk prolegnas, dan USK siap mengawal.
“Selanjutnya Mualem juga meminta USK untuk memberikan masukan-masukan yang diperlukan, untuk bersama-sama membangun Aceh ke depan. Serta mengizinkan jika ada Tenaga Ahli dari USK nanti yang diperlukan untuk membantu Pemerintah Aceh,” jelas Ampon Man.
Pertemuan calon orang nomor satu di Aceh, yang tak lama lagi akan dilantik dengan orang nomor satu di kampus terbaik Aceh, berlangsung di ruang Rektor USK.
“Harapan saya untuk pendidikan Aceh lebih maju, lebih berkualitas, dan mampu bersaing di segala bidang. Dosen maupun guru, mutunya kita tingkatkan,” kata Mualem.
Ia merindukan kejayaan pendidikan Aceh di masa dulu. Dimana banyak mahasiswa dari negara tetangga, seperti Malaysia mengenyam pendidikan di Bumi Serambi Mekkah.
Karena itu, orang nomor satu di Partai Aceh ini membuka ruang yang lebar bagi kampus di Aceh, untuk menyumbangkan gagasan dan pikirannya dalam pembangunan Aceh.
“Pada prinsipnya kita selalu mengakomodir USK dan semua kampus di Aceh. Pikiran akademisi yang cemerlang menjadi kekuatan Aceh, untuk mewujudkan kesejahteraan,” ucapnya.
Pertemuan kurang lebih satu jam itu, berbicara tentang pembangunan Aceh, terutama di sektor pendidikan.