Ketua DPW Partai Nasdem Aceh, Zaini Djalil
Banda Aceh — Status tanggap darurat percepatan penanganan pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) yang ditetapkan oleh Pemerintah Aceh akan berakhir pada 29 Mei 2020
Untuk itu, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem Aceh, Zaini Djalil, mengusulkan agar status tanggap darurat tersebut di Aceh, untuk diperpanjang sampai dua bulan mendatang.
Menurutnya, waktu berakhirnya masa status darurat Covid-19 di Aceh, masih dalam suasana Lebaran Idulfitri 1441 Hijriah.
Zaini meminta Pemerintah Aceh harus segera mempersiapkan kebijakan baru untuk ini, apakah diperpanjang atau dicabut pemberlakuannya.
“Usul kami diperpanjang sampai jangka waktu 2 Bulan lagi. Karena rantai penyebaran pandemi belum putus dan gelombangnya masih terus terjadi,” ungkap Zaini Djalil dalam keterangan persnya, Minggu (24/5).
Ia juga mengapresiasi bahwa Provinsi Aceh menjadi wilayah paling kecil positif Corona di Sumatera. Tentunya ada andil seluruh pihak, terutama pemerintah terhadap kondisi ini.
Namun, dari data terakhir secara nasional, kasus positif Covid-19 semakin meningkat. Dimana per 24 Mei 2020, jumlah pasien positif berada di angka 22.271 pasien. Ditambah lagi menjelang Hari Raya Idulfitri 1441 Hijriah, pergerakan massa semakin tinggi dan sulit terbendung. Potensi buruk sangat mungkin terjadi.
“Jika status darurat diperpanjang, tentunya harus ada langkah yang lebih konkrit dan aplikatif di berbagai sektor dan kehidupan masyarakat,” terangnya.
Beberapa hal yang harus mendapat perhatian serius yaitu, efek ekonomi seluruh rakyat yang terdampak, pengganti kerja bagi masyarakat yang kehilangan kerja utama akibat wabah yang berlarut, sampai penyempurnaan sistem alokasi dan penyaluran bantuan langsung ke masyarakat rentan serta miskin, harus menjadi fokus Pemerintah Aceh.
Hal terpenting lain yang harus disiapkan adalah dalam menghadapi situasi normal baru ke depan. Saat anak sekolah sudah masuk tahun ajaran baru diperiode Juli, kesiapan seluruh sekolah untuk sistem belajar dengan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Perkantoran pemerintah dan swasta dengan protokol kesehatan.
Fasilitas kesehatan yg mendukung sistem pelayanan apabila situasi kehidupan harus menyesuaikan dengan wabah Corona yang berkepanjangan. Serta banyak sektor kehidupan lain yg harus dipersiapkan untuk disesuaikan.
Zaini Djalil mengharapkan Pemerintah Aceh harus lebih tanggap dan cepat untuk hal – hal penting itu. Pelibatan berbagai stakeholders penting untuk menyusun dan melakukan langkah – langkah dalam beradaptasi dengan pandemi berkepanjangan ini haruslah lebih interaktif.
“Kita sedang memasuki masa saat kita harus merestorasi ulang atau membangun formasi baru berbagai sistem pelayanan pemerintahan dan kehidupan. Sudah harus berpikir dan bergerak untuk out of the box. Tidak hanya lagi kerangka pikir saja, namun harus cepat simultan dengan tindakan,” jelas Zaini.
Ditambahkannya, meski sedang dalam ancaman pandemi Covid-19, ini juga adalah peluang. Peluang untuk memperbaiki seluruh kebiasaan keliru dalam sistem kehidupan dan tentunya juga pengelolaan pemerintahan.
“Pemerintah Aceh kami harapkan bisa mempelopori ini. Insya Allah kita akan bisa melewati masa – masa sulit ini, dan bangkit secara bersama. Terakhir kami ucapkan selamat Hari Raya Idulfitri, mohon maaf lahir bathin, semoga kita semua kembali fitrah,” pungkasnya. (IA)