INFOACEH.NET, IDI —– Coach Harsono Taha, pelatih sepak takraw PON XXI Provinsi Gorontalo meninggal dunia di RSUD Zubir Mahmud Idi, Kabupaten Aceh Timur.
Ketua Umum PB PON XXI/2024 Wilayah Aceh Safrizal ZA menyampaikan duka cita mendalam.
“Selamat jalan, Coach Harsono. Terima kasih atas semua dedikasimu untuk olahraga sepak takraw Indonesia. Insya Allah husnul khatimah dan ditempatkan di surga Firdaus,” kata Safrizal.
Harsono A Taha atau lebih dikenal dengan panggilan Harson Taha, adalah sosok pelatih sepak takraw yang telah memberikan dedikasinya selama bertahun-tahun untuk membawa prestasi bagi daerah Gorontalo dan Indonesia.
Kepergiannya yang begitu cepat membuat banyak orang tak percaya, terutama karena semangat juangnya yang luar biasa hingga saat-saat terakhir hidupnya.
Meskipun dalam kondisi sakit, Coach Harsono tetap menunjukkan dedikasinya yang luar biasa dengan datang ke lapangan dalam kondisi dirawat di rumah sakit.
Ia bahkan hadir dengan infus di tangan dan duduk di kursi roda untuk mendampingi para atletnya.
Semangat ini akhirnya berbuah manis, dengan tim sepak takraw Gorontalo yang berhasil meraih medali emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumut, khususnya di nomor Quadrant.
Ketua Umum PB PON XXI Wilayah Aceh, Safrizal, mengatakan jenazah Harsono sudah diproses fardhu kifayah di RSUD Idi Aceh Timur dan diberangkatkan dari Idi ke Kualanamu, Sumatera Utara.
Pada Sabtu sore (14/9), jenazahnya diberangkatkan ke Jakarta untuk selanjutnya dibawa ke kampung halamannya, di Gorontalo.
Safrizal yang juga Pj Gubernur Aceh, meminta agar pihak panitia PB PON Wilayah Aceh untuk mendampingi proses pemulangan jenazah Harsono hingga ke Gorontalo.
“Beliau datang ke Aceh sebagai tamu. Sudah sepatutnya sebagai tuan rumah kita mengantarkan kepergian beliau hingga ke rumah duka. Saya sudah minta agar panitia mengantarkan jenazah dan menyerahkannya kepada keluarga langsung di Gorontalo,” ujar Safrizal.
Safrizal tak lupa mengajak semua masyarakat Aceh serta para atlet yang bersaing di arena PON mendoakan Harsono. “Insya Allah beliau mendapatkan tempat yang paling layak di sisi Allah.”
Kepergian Coach Harsono meninggalkan duka mendalam bagi rekan-rekan dan atlet yang pernah dibinanya.
Banyak yang bersaksi bahwa almarhum adalah sosok yang baik, cerdas, bertanggung jawab, serta bijaksana. Kecintaan dan pengabdiannya terhadap olahraga takraw serta komitmennya dalam membimbing para atlet memberikan warisan yang tak ternilai.
Diketahui, almarhum Harsono Taha masuk RSUD Zubir Mahmud pada Jum’at, 6 September 2024 sekitar pukul 03.36 WIB dini hari. Keluhan diare dan demam tinggi serta pembengkakan pada sendi.
Kemudian Pasien dirawat selama beberapa hari, kondisi masih belum sembuh pasien minta izin keluar pada Kamis (12/9/2024) untuk mengikuti pertandingan final kontingen Gorontalo melawan Jateng di GOR ISC Idi.
Usai pertandingan kemudian Harsono masuk lagi ke RSUD ZM, Kamis 12 /09/2024 sekita pukul 18.00 WIB dalam kondisi sesak dan kaki bengkak. Hasil pemeriksaan pasien didapati gangguan fungsi ginjal (gagal ginjal akut menuju kronis) dan asam urat tinggi.
Pada Jum’at (13/9/2024), Harsono direncanakan dirujuk ke Medan sesuai permintaan keluarga dan saran dari tim medis RSUD ZM. Sore harinya saat menunggu proses rujukan pasien mengalami sesak berat. Pasien akhirnya diputuskan untuk dilakukan hemodialisa (cuci darah) dan ini hasil persetujuan keluarga.
Pukul 20.00 WIB tim medis RSUD ZM melakukan tindakan cuci darah sampai pukul 22.00 WIB setalah itu pasien dikembalikan ke ruangan ICU.
Dan pada pukul 04.09 WIB, dini hari Sabtu (14/9/2024) Harsono meninggal dunia di ruang ICU didampingi istrinya dokter dan perawat.
Selanjutnya, janazah almarhum dilakukan pemularasan dan dishalati di RSUD ZM Idi. Kemudian pada pukul 10.20 WIB pagi, jenazah didampingi istrinya dokter dan perawat dengan menggunakan ambulance RSUD ZM Idi diantar ke Bandara International Kuala Namu untuk dipulangkan ke Gorontalo.