INFOACEH.NET, BANDA ACEH — Penyelenggaraan Pekan Olah Raga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut Tahun 2024 akan digelar pada 8-20 November 2024.
Secara fisik bangunan dan tempat venue PON di Aceh tersebar di beberapa wilayah Kabupaten/Kota dalam provinsi berjuluk Serambi Mekkah tersebut.
Menurut informasi yang secara berkala dimuat di media kesiapan pembangunan fisik secara umum tidak mencapai target mengingat waktu pembukaan PON yang dihadiri langsung Presiden RI semakin dekat.
Informasi terakhir Presiden Jokowi membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pengawalan Penyelenggaraan PON XXI dimana isi Keputusan Presiden tersebut pembentukan Satgas bertujuan untuk memastikan penyelenggaraan PON berjalan sesuai dengan yang direncanakan.
Di samping itu Satgas juga mengambil langkah langkah terkoordinasi dan terintegrasi dalam menyelesaikan kendala yang timbul dalam rangka pengawalan penyelenggaraan PON XXI tahun 2024 serta melakukan pemantauan terhadap penyelenggaraan PON.
“Jika persiapan Aceh jauh-jauh hari dilaksanakan secara maksimal mungkin kekhawatiran berbagai pihak tidak akan terjadi. Berbagai persoalan yang muncul di tubuh KONI Aceh juga ikut mempengaruhi persiapan secara umum, padahal 3 tahun sebelum pelaksanaan PON Aceh selaku tuan rumah sudah mulai mempersiapkan diri, tapi di ujung mendekati pelaksanaan banyak masalah yang muncul karena disharmonisasi antara Pengurus KONI dan Pj Gubernur selaku penanggung jawab,” ujar Koordinator Transparansi Tender Indonesia(TTI) Nasruddin Bahar, Jum’at, 2 Agustus 2024.
Menurut Nasruddin penyebab banyaknya fasilitas venue PON XXI Aceh-Sumut belum siap adalah keterlambatan proses tender dan tentunya banyak yang punya kepentingan pribadi dan kelompok yang ingin rekanannya menang tender.
Kedua tertutupnya informasi bagi masyarakat terutama LSM dan awak media untuk dapat meliput secara terbuka.
“Pernyataan yang muncul di luar seolah-olah pembangunan semua fasilitas venue PON selesai sesuai target yang direncakan, padahal jauh dari harapan,” kata Nasruddin.
Nasruddin menyebutkan, akhirnya Pj Gubernur Aceh Bustami Hamzah mulai panik dan kelabakan melihat kondisi di lapangan dimana masih banyak fasilitas venue PON tidak dapat digunakan semestinya.
Padahal perhelatan nasional tersebut tinggal menghitung hari. “Pj Gubernur Aceh perlu segera mengambil langkah-langkah strategis seperti meninjau kembali venue mana saja yang tidak mungkin digunakan maka segera memindahkan lokasi ke Sumatera Utara yang juga selaku penyelenggara PON atau di Jakarta yang sudah punya fasilitas yang lengkap,” tegasnya.
Kata Nasruddin, pilihan bagi Bustami Hamzah selesaikan dan sukseskan PON XXI sebagai agenda nasional atau mundur dari sekarang konsentrasikan maju Calon Gubernur Aceh di Pilkada 2024.
“Jika Bustami Hamzah ingin memilih keduanya maka dipastikan kedua-duanya gagal,” pungkasnya.