Pemerintah Aceh Kirim 10 Ribu Paket Sembako untuk Warga di Malaysia
Kedua, masyarakat Aceh di Malaysia mendukung penuh kebijakan Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) yang diimplementasikan oleh Pemerintah Malaysia sejak 18 Maret 2020 lalu untuk mencegah penyebaran virus Corona secara meluas.
Ketiga, pada masa yang sama, masyarakat Aceh di Malaysia, menyadari dampak negatif PKP ini terhadap masyarakat Aceh yang bekerja di Malaysia terutama sekali yang bekerja di sektor informal ataupun bekerja secara harian. PKP menyebabkan mereka tidak dapat bekerja untuk sementara waktu sehingga mereka kehilangan pendapatan dan akibatnya tidak dapat membeli sembako.
Karenanya, sebagian masyarakat Aceh di Malaysia segera terpanggil untuk mengulurkan tangan membantu masyarakat Aceh yang menghadapi masalah tidak mampu membeli sembako. Kegiatan ini dilakukan melalui penggalangan dana dan distribusi bantuan berupa paket-paket sembako kepada masyarakat Aceh di seluruh pelosok Malaysia,.
Keempat, sumber dana untuk kegiatan ini merupakan swadaya pengusaha, terutama pengusaha kedai runcit dan masyarakat Aceh di Malaysia. Kegiatan penggalangan dana dan distribusi sembako ini, semuanya dilakukan oleh para relawan yang terdiri dari masyarakat Aceh sendiri. Masyarakat Aceh di Malaysia sudah mendistribusikan sekitar 30.000 paket sembako masing-masing senilai RM50 per paket, sehingga jumlah bantuan keseluruhan bernilai RM 1.5 juta atau sekitar Rp 5,3 miliar.
Kelima, masyarakat Aceh di Malaysia sangat berterima kasih kepada semua donatur dan relawan yang sudah membantu dan bergerak sejak PKP dimulai 18 Maret 2020.
Di sisi lain, masyarakat Aceh di Malaysia juga menyadari apa yang dilakukan ini masih sangat kecil dan masih banyak lagi masyarakat Aceh yang belum terbantu. Karenanya, meminta maaf jika ada kawasan-kawasan yang belum dapat disalurkan bantuan sembako karena keterbatasan dana swadaya yang dimiliki.
Keenam, pada masa yang sama permintaan bantuan sembako dari masyarakat Aceh di seluruh pelosok Malaysia terus meningkat dari hari ke hari. Bahkan ada beberapa kawasan yang sudah menyampaikan mereka sudah mulai kelaparan karena belum ada bantuan yang diterima. Hal ini secara otomatis menyebabkan biaya yang diperlukan untuk terus menyediakan bantuan sembako ini juga semakin meningkat dan perlu disediakan secepat mungkin.