INFOACEH.NET, BANDA ACEH — Proses pengadaan barang cetak stiker mobil pelayanan transportasi PON XXI/2024 Wilayah Aceh yang sedang ditayangkan pada laman LPSE Aceh sebanyak 2 paket pekerjaan dinilai aneh.
Masing-masing pengadaan cetak stiker tersebut Rp 195.100.000 dan Rp 145.000.000.
Transparansi Tender Indonesia (TTI) mempertanyakan hal tersebut. “Aneh bin ajaib pelaksanaan PON sudah selesai tapi tender pengadaan barang dapat menyusul, jika dilihat dari jadwal tender masa akhir pendaftaran tanggal 29 September 2024,” ujar Koordinator TTI, Nasruddin Bahar, Sabtu (28/9).
Menurutnya, bukan mustahil masih banyak kejadian-kejadian aneh yang menabrak aturan dalam mengelola anggaran untuk kegiatan PON XXI yang menuai kontroversi.
PB PON XXI Wilayah Aceh selaku pengelola anggaran dinilai tidak transparan baik dalam mengelola dana PON maupun dalam pembangunan venue PON yang dinilai banyak yang belum memenuhi standar.
“Secara umum pelayanan masyarakat Aceh memang mendapat pujian dari peserta daerah lain tapi bukan dari segi tata kelola anggaran.
Jika aparat penegak hukum (APH) mau serius mengusut kasus penyelenggara PON, sangat banyak indikasi korupsi dengan modus pengelembungan harga untuk fasilitas atlet, mark up harga barang terjadi di setiap cabang olahraga, termasuk akomodasi perhotelan dan tempat tinggal atlet. Cash Back atau pengembalian uang dari pengusaha hotel dan penginapan larinya ke kantong-kantong pribadi panitia dan jika dijumlahkan mencapai miliaran rupiah,” sebut Nasruddin Bahar.
Diduga masih ada paket-paket yang belum ditender atau diproses pengadaan barangnya, padahal secara aturan sudah sangat menyimpang.
“Secara logika mana mungkin pekerjaan dapat diselesaikan jika belum berkontrak,” tutup Nasruddin Bahar