JANTHO — Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto mengapresiasi sekaligus berterima kasih kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI yang telah menerbitkan Surat Keputusan (SK) terkait persetujuan penggunaan sebagian wilayah hutan untuk finalisasi pembangunan jalan tembus Jantho-Lamno.
SK Menteri LHK-RI dengan Nomor SK.396/MENLHK/SETJEN/PLA.0/4/2023 tanggal 18 April 2023 tersebut diserahkan oleh Direktur Rencana & Penggunaan Kawasan Hutan dan Pembentukan Wilayah Pengelola Hutan Kementerian LHK Ir Rossi Tjandrakirana kepada Kepala Dinas PUPR Aceh Mawardi di Kantor Kementerian LHK RI, Jakarta, Rabu (31/5/2023).
Secara khusus, Pj Bupati Aceh Besar itu juga berterima kasih kepada Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki, yang telah berusaha secara konsisten untuk terwujudnya jalur Jantho-Lamno, dengan berusaha tanpa jeda, hingga berbuah keluarnya SK Menteri LHK tersebut.
Menurut Iswanto, dengan terbitnya SK Persetujuan Penggunaan Lahan itu, mimpi tiga dekade untuk mewujudkan jalur alternatif Jantho-Lamno kini telah di ambang kenyataan.
“Lintas itu hanya tersisa sekitar 7 kilometer menjelang jalur Lamno-Pante Ceuremen, atau langsung menuju Pasar Lamno di Aceh Jaya. Ini menjadi koneksi denyut ekonomi dan bahkan ketahanan pangan yang sangat menjanjikan. Karenanya kita pantas mengapresiasi dan berterima kasih kepada Menteri LHK yang telah mengeluarkan persetujuan penggunaan lahan, hingga pembangunan lintas itu yang sempat macet kembali bisa dilanjutkan,” kata Iswanto.
Menurut Pj Bupati Aceh Besar itu, sejak lama Jantho hendak dijadikan sebagai titik transit untuk keluar masuk dari tiga titik.
Yaitu Jantho-Panca, Jantho-Keumala (Pidie) dan Jantho-Lamno. Dengan adanya koneksi dari tiga titik tersebut, Jantho akan menjadi Kota Transit dan Kota Pendidikan, hingga menjadi titik pertumbuhan ekonomi.
Sebab akan terbentuk koridor ekonomi dari Jantho menuju Lamno, Panca dan Keumala.
“Dengan adanya jalan tembus Jantho-Lamno, akan terbentuk jalur sentra pertanian dan perkebunan sepanjang koridor itu, dan ini tentu saja menjadi pemicu denyut ekonomi tersendiri bagi Aceh Besar dan bahkan juga Banda Aceh. Selain itu juga membuat terwujudnya Jantho sebagai Kota Pendidikan, dengan akses premium dari beberapa titik, termasuk dukungan jalan tol. Karenanya, kami sangat mendukung terwujudnya jalan tembus Jantho-Lamno,” tandas Muhammad Iswanto.
Seperti diketahui, jalan tembus Jantho-Keumala (Pidie) sempat digarap, namun terhenti hingga kini. Selain itu jalan alternatif Jantho-Panca malah sudah sempat dibuat trase jalan, namun belakangan tak lagi diteruskan dan kini menjadi hutan lagi.
Jika tiga jalur alternatif tersebut direalisasikan, dipastikan Jantho akan semakin menggeliat, karena menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru. Hal itu disebabkan oleh makin mudahnya jalur pemasaran komoditi pertanian yang akan tumbuh di sepajang koridor baru.
Seperti diakui Juru Bicara Pemerintah Aceh, Muhammad MTA mengatakan, dengan keluarnya SK Menteri tersebut, maka kegiatan peningkatan ruas jalan Jantho – Lamno yang saat ini belum tembus sudah dapat dilanjutkan pembangunannya.
“Ini merupakan salah satu prioritas Pj. Gubernur Aceh untuk penyempurnaan beberapa program pembangunan yang sedang berlangsung di Aceh,” kata MTA. (IA)