INFOACEH.NET, JAKARTA — Pj Gubernur Aceh Bustami Hamzah membantu pemulangan seorang Ibu asal Aceh, Rahmatul Ula (27), bersama tiga orang anaknya, Zainabal Haura (5 tahun), Muhammad Zayn Syami (1 tahun 8 bulan), dan Ruqayyah Aliya Najla (6 bulan) beserta suaminya ke Aceh dari Jakarta, Kamis, 15 Agustus 2024, yang baru dipulangkan dari Lebanon.
Rahmatul Ula bersama tiga anaknya menumpangi pesawat Batik Air melalui Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, yang terbang sekitar pukul 15.00 WIB.
“Jadi tiket pemulangan mereka difasilitasi oleh Pj Gubernur Aceh Bapak Bustami, mereka ke bandara didampingi para staf Badan Penghubung Pemerintah Aceh di Jakarta,” kata Kepala BPPA, Akkar Arafat.
Akkar mengatakan, warga Aceh yang berasal dari Lampaseh, Meuraxa, Banda Aceh itu, selama berada di Jakarta, didampingi Pemerintah Aceh melalui Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA).
“Ini juga sesuai dengan arahan pimpinan kita Bapak Bustami Gubernur Aceh, supaya selama berada di Jakarta terus dipantau dan dampingi warga kita Aceh. Jadi mereka selama di sini, tinggal di Rumah Singgah di Cipinang, Jakarta Timur milik Pemerintah Aceh,” katanya.
Ia menambahkan, sebelum mereka dipulangkan dari Lebanon, pihaknya mendapatkan surat pemberitahuan dari Kementerian Dalam Negeri atas arahan Kemenlu untuk melakukan penjemputan serta pemulangan mereka daerah masing-masing.
“Dalam hal ini Pemerintah Aceh mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Luar Negeri serta pihak terkait yang telah membantu memulangkan warga kami dari Aceh dari Lebanon ke tanah air.” ujarnya.
Rahmatul Ula menyampaikan terima kasih kepada Pj Gubernur Aceh Bustami yang telah membantu pemulangan mereka dari Jakarta ke Banda Aceh.
“Saya sangat berterima kasih kepada Pemerintah Aceh dalam hal ini Bapak Bustami Pj Gubernur Aceh beserta jajaran termasuk BPPA, karena telah mendampingi kami selama di Jakarta,” ungkapnya.
Diketahui, empat warga Aceh bersama sembilan WNI lainnya, dievakuasi oleh pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI kerja sama dengan KBRI Beirut serta perwakilan RI di Timur Tengah, pada 11 Agustus 2024, akibat adanya peningkatan eskalasi di Lebanon akibat konflik dengan Israel.
Menurut data dari Kemenlu RI, tercatat ada 203 warga negara Indonesia di Lebanon. Namun, baru dipulangkan 13 orang untuk tahap pertama.