Infoaceh.net, ACEH TIMUR — Hasballah (62) seorang mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) alumni Libya, menangis haru ketika didatangi prajurit TNI ke kediamannya, di Desa Alue Bu Tunong, Kecamatan Peureulak Barat, Kabupaten Aceh Timur, Senin (25/11/2024).
Pada masa konflik Aceh, Hasballah pernah menggeluti sebagai anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM) eks Libya, namun sebelum MoU damai Helsinki antara RI-GAM, dia telah kembali ke pangkuan NKRI, berkehidupan keseharian bersama masyarakat.
Namun kondisinya kini sungguh memprihatinkan, Hasballah hanya bisa terbaring lemas akibat stroke, sakit yang dideritanya sejak 2 tahun terakhir.
Dirinya menangis sambil memeluk prajurit TNI yang tak disangka hadir di hadapannya.
Begitupun akibat keterbatasan ekonomi, Hasballah hanya bisa pasrah, perhatian istrinya Masyithah Bin M Jamin (60) bersama kelima anaknya dengan setia merawat seadanya di rumah.
Mengubur sejarah konflik TNI dan GAM, aksi kemanusiaan ini sangat berarti bagi Hasballah.
Ini adalah gagasan dari dua putra terbaik Aceh yakni Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Niko Fahrizal dan Danrem 011/Lilawangsa Kolonel Inf Ali Imran yang peduli membantu terhadap kesulitan yang dialami masyarakatnya.
Instruksi itu pun ditindaklanjuti oleh Dandim 0104/Aceh Timur Letkol Inf Tri Purwanto bersama prajuritnya, yakni melakukan aksi peduli kemanusiaan menyalurkan bantuan untuk Hasballah, eks Gam yang mengalami sakit stroke di wilayah Aceh Timur.
Bantuan itu diantar langsung oleh Danramil 15/Peureulak Barat Kapten Inf Irwansyah bersama prajurit TNI menyerahkan berupa kursi roda, sarung, selimut, dan sejumlah paket sembako, terlihat sejumlah perangkat desa turut hadir.
Dandim 0104/Aceh Timur Letkol Inf Tri Purwanto mengatakan, pemberian ini diharapkan dapat sedikit membantu meringankan beban yang dialami Hasbullah bersama keluarganya.
Menurutnya, Dandim Tri menguraikan, wujud kepedulian pimpinan TNI Kodam IM, Pangdam dan Danrem dalam meningkatkan kemanunggalan TNI untuk membantu mengatasi kesulitan masyarakat yang membutuhkan.