Infoaceh.net, BANDA ACEH — Tiga pemuda Aceh dilaporkan telah menjadi korban penipuan kerja di negara Laos. Korban masing-masing dua pemuda dari Kabupaten Bireuen dan satu orang dari Aceh Timur.
Mereka menjadi korban penipuan kerja dengan iming-iming gaji belasan juta setiap bulan dan bekerja sebagai staf kantoran sejak 17 Oktober 2023.
Namun sampai di Laos, pekerjaan tidak sesuai dengan yang dijanjikan justru mereka dipaksakan untuk melakukan pekerjaan sebagai scammer (penipuan melalui internet atau media lainnya) di sebuah perusahaan dengan penjagaan ketat di wilayah Tonpheung, perbatasan Thailand – Laos
Anggota DPD RI asal Aceh H. Sudirman alias Haji Uma, Ahad (12/5/2024) menjelaskan, setiap pekerja dipaksakan harus mencapai target masing-masing sebesar 5.000 USDT atau setara Rp 80 juta rupiah setiap bulannya, jika tidak mencapai target para pekerja akan dijual ke pihak lain
Penjagaan ketat menjadi hambatan bagi tiga pemuda Aceh untuk melarikan diri, hingga pada tanggal 3 Mei 2024 mereka memiliki kesempatan melarikan diri dan menghubungi nomor telepon KBRI Laos untuk memohon perlindungan.
Oleh KBRI Laos mengarahkan ketiga pemuda tersebut untuk melapor ke kantor polisi/biro keamanan kerja sama Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Laos.
Selain bekomunikasi dengan KBRI, ketiga pemuda Aceh tersebut juga menghubungi Haji Uma, Anggota DPD RI asal Aceh yang mereka kenal sering membantu orang-orang yang ditimpa musibah
Para korban berkomunikasi dengan Muhammad Daud, Staf Ahli Haji Uma dan menulis selembar surat permohonan kepada Haji Uma yang memohon bantuan kepastian perlindungan otoritas Indonesia agar tidak dikembalikan ke perusahaan tempat mereka bekerja, karena mereka dapat dijual kepada pihak lain.
Atas dasar surat dari tiga pemuda tersebut, Haji Uma menyurati Duta Besar Indonesia di Negara Demokratik Laos yang meminta KBRI memberi perlindungan tiga warga Aceh hingga kembali ke Indonesia.
Pemulangan tiga pemuda Aceh sempat tertunda karena pasport mereka sedang dalam proses perpanjangan Visa oleh perusahaan di imigrasi Laos, sehingga harus menunggu selama sepekan di penginapan.
Kendati demikian, Haji Uma kembali memastikan perlindungan dan keamanan tiga pemuda Aceh itu melalui KBRI hingga pada 10 Mei 2024 mereka berhasil tiba di Medan Sumatera Utara.
“Alhamdulillah ketiga pemuda Aceh tersebut sudah tiba di kampung halaman masing-masing, ada risiko yang besar jika dalam melarikan diri ditemukan kembali oleh pihak perusahaan, mereka bisa dijual ke pihak lain,” ungkap Haji Uma yang membantu pemulangan, Ahad (12/5/2024).
Ia mengimbau, harusnya ini menjadi pelajaran bagi siapapun untuk tidak mudah terpengaruh dengan kerja di luar begeri dengan iming-iming gaji besar, pelajari dulu perusahaan penyalur tenaga kerja.
Haji Uma menambahkan perusahaan penyalur tenaga kerja yang legal dapat dipastikan melalui BP2MI atau menghubungi para staf Haji Uma jika ada ajakan kerja ke luar negeri dengan iming-iming gaji besar. (HASRUL)