ACEH TENGAH — Tiga warga diserang gajah liar di kawasan Wih Daling, Dusun Simpang Tiga, Kampung Kekuyang, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah, pada Ahad (5/2/2023).
Seorang korban meninggal dunia akibat diinjak gajah, dan dua lainnya terluka akibat konflik satwa liar itu.
Korban meninggal dunia akibat amukan gajah tersebut bernama Supri (40) warga Kampung Lampahan, Kecamatan Timang Gajah, Kabupaten Bener Meriah. Korban Sufri telah dibawa pulang ke rumah duka
Sementara dua korban yang mengalami luka-luka adalah Miswan (57) alamat Kecamatan Percut Sei Tuan Deliserdang, Sumut yang berkeluarga di Kampung Kekuyang.
Korban luka lainnya adalah Safar (35) alamat Kampung Arul Latong Kecamatan Bies, Aceh Tengah. Dua warga yang mengalami luka-luka-luka saat ini telah dibawa ke RSUD Datu Beru untuk mendapat perawatan medis.
“Korbannya tiga orang, satu meninggal dunia, dua dirawat di Rumah Sakit,” kata Kepala Desa Kampung Kekuyang, Ramli, Ahad, 5 Februari 2023.
Dijelaskannya, sekitar pukul 09.00 WIB, sebanyak enam warga yang berasal dari luar Kampung Kekuyang melakukan aksi gotong royong membangun rumah di kebun tepatnya di kawasan Wih Daling, Dusun Simpang Tiga, Ketol.
Naas, gajah liar di lokasi itu dilaporkan mengamuk hingga dua warga yang melakukan gotong royong itu dilarikan ke rumah sakit dan satu meninggal dunia.
Ramli juga mengatakan, kejadian itu dilaporkan berlangsung sekitar pukul 14.05 WIB.
Warga secara bersama-sama memanggul korban dari lokasi kejadian ke Kampung Kekuyang.
“Pukul 17.15 WIB tadi sudah tiba di Kampung akekuyang, korban ditandu masyarakat setempat, karena lokasinya jauh,” katanya.
Menurut laporannya, saat ini sebanyak 50 KK di lokasi itu telah turun ke kampung, lantaran, tiga hari ke belakang dilaporkan gajah tersebut telah merusak sebanyak 6 unit rumah kebun warga disana.
Terpisah, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Aceh Tengah Andalika ST membenarkan kejadian tersebut, ia saat ini tengah berada di RSUD Datu Beru untuk memastikan kondisi korban amukan gajah liar itu.
Pihaknya sudah menjumpai Pj Bupati Aceh Tengah, Teuku Mirzuan untuk memberitahukan kejadian tersebut.
“Saya baru pulang dari Pendopo memberi tahu Pak Pj Bupati, satu meninggal dunia dan dua orang luka-luka itu,” kata Andalika.
Sementara Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Agus Arianto menyatakan telah menurunkan tim untuk mengatasi konflik satwa liar gajah dengan manusia di wilayah tersebut.
“Kita sudah mendapatkan informasi terkait ada gajah konflik dengan manusia dan ada korban meninggal dunia. Kita sudah perintahkan tim di Aceh Tengah turun menuju ke lokasi dan tentu mendatangi korban terlebih dahulu,” kata BKSDA Agus Arianto.
Agus juga mengingatkan kepada seluruh masyarakat kalau konflik satwa tersebut perlu peran semua pihak untuk menjaga lingkungan.
Caranya yaitu tidak melakukan perambahan hutan dan tambang ilegal karena dapat menimbulkan dampak terhadap satwa liar tersebut sehingga menimbulkan interaksi negatif dengan manusia.
Ia menjelaskan, penanganan konflik gajah liar dan manusia sudah pernah dilakukan penanganan dengan memasang kawat kejut.
“Program jangka pendek kita pasang kawat kejut, untuk jangka panjang ini kita ada peta wilayah hutan dan pemukiman ini harus ada peran semua pihak,” pungkasnya. (IA)