Tolak Bala Keliling Kampung, Kearifan Lokal Warga Aceh Cegah Corona
“Dalam menghadapi Corona ini, disamping kita berikhtiar menjaga diri dari musibah ini, kita dituntut bertawakkal kepada Allah, karena semuanya akan selesai saat kita mau berlindung dan mengharap pertolongan Allah,” tegasnya.
Camat Muara Dua, Heri Maulana menyampaikan kegiatan ini merupakan adat dan kearifan lokal Aceh sejak masa lampau.
“Saat datang musibah yang mewabah, maka setiap gampong di Aceh setelah Magrib membaca Yasin. Lalu, selepas shalat Isya, masyarakat belajar dan mengajar mengaji Alquran dan kitab kuning di gampong-gampong. Setelah itu seluruh masyarakat mengelilingi gampong dengan membawa obor serta membaca doa tolak bala. Dilanjutkan dengan khanduri tulak bala,” tuturnya.

Menurut Camat Heri, hasil musyawarah petuha-petuha atau para tokoh Kecamatan Muara Dua bersama Muspika plus, kepala Puskesmas, para Mukim, Keuchik, serta tokoh masyarakat lainnya, menghasilkan beberapa poin.
Yakni, melaksanakan gema mengaji di gampong-gampong, menaikkan bendera Tarbiyah Islamiyah Mazhab Syafi’i tanda dimulainya pengajian di gampong-gampong, melaksanakan doa tolak bala keliling gampong dengan membawa suluh (obor), kenduri tolak bala, dan melaksanakan Yasin Fadhilah setelah Salat Jum’at di masjid-masjid dalam Kecamatan Muara Dua.
“Hasil musyawarah ini disampaikan dan ditindaklanjuti di gampong-gampong dalam Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe,” jelas Heri.
Heri menambahkan, pada Sabtu (21/3) malam juga dilaksanakan kembali pawai dan doa tolak bala di Kemukiman Kandang hingga keliling kota Lhokseumawe bersama jamaah Tarbiyah Islamiyah Mazhab Syafi’i. (TA)