Wali Kota: Umumnya Sudah Patuh, Hanya Beberapa Terjaring Razia Masker
Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman memasang masker ke warga yang melintas saat memimpin razia masker di jalan depan Masjid Raya Baiturrahman, Kamis (28/5).
Banda Aceh – Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman kembali memantau dan memimpin langsung razia masker yang dilaksanakan di kawasan jalan depan Masjid Raya Baiturrahman, Kamis (28/5) bakda ashar.
Operasi dilakukan bersama tim siaga Covid-19 Kota Banda Aceh yang terdiri dari gabungan TNI, Polri, Dishub, Satpol-PP dan WH.
Razia digelar untuk menegakkan Perwal Banda Aceh Nomor 25 tahun 2020 tentang perubahan atas peraturan Wali Kota Banda Aceh Nomor 24 tahun 2020 tentang penggunaan masker dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19.
Turut hadir Asisten I Bidang Pemerintahan, Keistimewaan dan Kesejahteraan Rakyat, Faisal, Kadis Perhubungan, Muzakkir Tuloet, Kepala Satpol PP & WH, M. Hidayat, staf ahli Fadhil dan sejumlah SKPK lainnya.
Ketika berlangsung, satu persatu pengendara motor dan mobil diberhentikan untuk diperiksa. Wali kota pun turut membagikan masker bagi warga yang kedapatan tidak mengenakan masker.
Dalam razia yang sudah berlaku hampir dua pekan ini, Aminullah mengatakan semua berjalan dengan lancar. Saat diwawancarai, Aminullah mengungkapkan banyak warga yang telah patuh menggunakan masker. “Alhamdulillah, sore ini hanya beberapa yang terjaring razia,” kata Aminullah.
Dalam pelaksanaan Perwal 25 ini, Aminullah menyebutkan, Pemko tidak memaksakan warga harus pakai masker, tetapi wali kota meminta kesadaran masyarakat guna memutuskan mata rantai Covid-19 ini.
“Dalam setiap aktivitas kita perlu memakai masker, menjaga jarak dan membiasakan cuci tangan sehabis melakukan berbagai kegiatan. Insyaallah, jika ini kita patuhi semua maka corona akan jauh dari Banda Aceh,” ujar Aminullah.
Kepada warga yang kedapatan tidak memakai masker, tahap pertama akan diminta menandatangani blangko pernyataan bahwa ke depannya dia akan memakai masker.
Jika kedapatan untuk kedua kali, maka akan ditahan KTP sementara. “Jika ketiga kali masih tidak patuh, maka kita tidak akan melayaninya di tempat pelayanan publik,” tegasnya.
