Wali Nanggroe Sebut KKR Memulihkan Martabat Korban Konflik, Harus Didukung
KKR Aceh juga bisa menjadi mediator rekonsiliasi bagi para pihak yang pernah berperang dimasa konflik, itu kan tugas yang sangat mulia, harus didukung,” kata Wali Nanggroe.
Kelancaran tugas-tugas KKR harus didukung semua pihak. “Dukungan itu tidak saja dari Pemerintah Aaerah, melainkan juga harus ada dari Pemerintah Pusat. Sebab KKR berada di salah satu daerah bekas konflik di Indoensia yaitu Aceh, keberadaannya selama ini sudah dilirik oleh dunia Internasional, KKR Aceh telah mengangkat harkat dan martabat Pemerintah Indonesia di bidang Hak Asasi Manusia di level PBB,” ucap Wali Nanggroe.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Nanggroe juga memberikan semangat dan motivasi kepada para anggota kelompok kerja (Pokja) saat melihat langsung ruang kerja pokja.
Wali Nanggroe menyambangi satu persatu ruangan kerja yang ada di sekretarian KKR Aceh, termasuk juga ruang arsip dan data yang menyimpan dokumen data korban konflik yang sudah dilakukan pengambilan pernyataan oleh KKR Aceh.
Dengan suasana penuh keakraban, ia berdialog dengan Anggota Pokja sambil memberikan petuah dan semangat untuk Anggota Pokja agar terus berjuang di tengah keterbatasan.
“Tugas KKR memang sangat berat, terutama dalam pengungkapan kebenaran dan rekonsiliasi, serta memberikan rasa keadilan bagi korban,” sebutnya.
Sementara Ketua KKR Aceh Masthur Yahya mengatakan, hadirnya Wali Nanggroe ke kantor KKR Aceh memberikan spirit untuk para Komisioner, Anggota Pokja dan staf di KKR.
“Ini adalah sebuah penghargaan dan sumbangan spirit buat kami di KKR Aceh, kami sangat bahagia dan bergairah dikunjungi Wali Nanggroe, beliau telah menularkan spirit yang sangat positif kepada kami semua,” kata Masthur. (IA)