BANDA ACEH – Ketua DPD I Partai Golkar Aceh Teuku Muhammad Nurlif resmi mendaftarkan diri sebagai Calon Wakil Gubernur (Cawagub) pendamping Muzakir Manaf atau Mualem melalui Partai Aceh.
Padahal sebelumnya, Nurlif telah ditetapkan dan diusung oleh Partai Golkar Aceh sebagai Calon Gubernur (Cagub) dalam Pilkada Aceh Tahun 2024.
Kepastian Nurlif mendaftarkan diri sebagai Cawagub pendamping Mualem setelah mendatangi Kantor DPP Partai Aceh pada Jum’at, 3 Mei 2024.
Nurlif tampak didampingi oleh sejumlah pengurus partai, di antaranya Sekretaris DPD I Partai Golkar Aceh Ali Basrah, Wakil Ketua Teuku Raja Keumangan, Syukri Rahmat dan Jamaluddin ST.
Nurlif pada kesempatan tersebut mengembalikan berkas sebagai Cawagub Aceh mendampingi Calon Gubernur pengusungan dari Partai Aceh, yaitu Ketua Umum DPP Partai Aceh, Muzakkir Manaf atau Mualem.
Sebelum menyerahkan berkas di kantor Partai Aceh di kawasan Batoh itu, kedua petinggi partai politik itu melakukan pertemuan formalitas dan saling menukar informasi terkait Pilkada Aceh.
Terlihat hadir dari Partai Aceh terlihat, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kamaruddin Abubakar atau Abu Razak, Ketua Tim Seleksi Pemilihan Kepala Daerah Partai Aceh Nurlis Effendi, Nuzahri dan sejumlah kader PA lainnya.
Ketua DPD I Partai Golkar Aceh TM Nurlif mengatakan, Partai Golkar dan Partai Aceh memiliki sejarah panjang, jauh sebelum isu pendaftaran Cawagub ini dibuka.
“Kami dengan Partai Aceh bukan menjalin hubungan yang baru, tetapi hubungan yang cukup lama,” sebutnya usai mengembalikan berkas pendaftaran Cawagub.
Nurlif juga mengatakan, pihaknya tidak merasa asing datang ke Kantor PA, bahkan merasa datang ke tempat sendiri. Hal ini karena, selama ini komunikasi antara kedua partai maupun secara personal selalu berjalan konstruktif.
Selain itu, dia juga merasakan bahwa saat mengembalikan berkas, pihaknya diberikan tempat oleh Partai Aceh untuk bisa ikut dalam proses seleksi Partai Aceh dalam rangka menyongsong Pilkada 2024.
“Ini sebuah penghormatan kepada kami dan kami mengapresiasi itu,” katanya.
Nurlif juga menghargai keterbukaan Partai Aceh. Partai Aceh yang selama ini dianggap partai yang ekslusif, tetapi menurutnya Partai Aceh adalah sebuah partai yang inklusif dan membuka diri kepada semua pihak dan ini merupakan bagian dari tanggung jawab moral untuk membangun Aceh yang lebih baik ke depannya.
Sekjen Partai Aceh Kamaruddin Abubakar atau Abu Razak, menyambut baik pengembalian berkas TM Nurlif dan siap mengikuti seleksi yang dilakukan Partai Aceh.
“Setelah menerima berkas, untuk tahap selanjutnya, tim penjaringan akan melakukan evaluasi, survei dan mendengar pemaparan visi-misi dari para Cawagub,” katanya.
Ia mengatakan, sejak dibukanya pendaftaran, ada beberapa partai nasional yang sudah mengambil formulir pendaftaran termasuk di antaranya dari Partai Gerindra, PAN, Demokrat, namun yang mengembalikan berkas baru Partai Golkar.
Dia berharap, siapapun nanti yang dipilih oleh tim penjaringan untuk mendampingi Mualem adalah orang-orang yang mau membangun Aceh, terutama di bidang ekonomi dan pendidikan.
Kepada Parnas maupun Parlok, Abu Razak berharap di tahun 2024 ini untuk duduk bersama dalam membahas bagaimana mewujudkan ekonomi Aceh yang lebih baik ke depan.
“Memikirkan Aceh yang lebih baik dengan berkolaborasi antara partai lokal dan partai nasional. Mari kita bersama dengan berpolitik lebih baik akan memajukan Aceh, apalagi SDA Aceh yang belum di kelola dengan baik,” pungkasnya. (IA)