Semua Muslim Rindu Surga, Syaratnya Taubat dan Taqwa
ACEH BESAR — Semua orang muslim yang normal pasti merindukan di akhir hidupnya menjadi orang yang baik dan dimudahkan masuk surga.
Surga adalah puncak kenikmatan dan harapan setiap muslim dalam kehidupan di akhirat nanti.
Memasuki surga tentu saja bukan sesuatu yang gratis dan mudah diperoleh.
Banyak dalil yang menjelaskan keindahannya surga, sehingga jiwa dan pikiran manusia sulit menggambarkan kenikmatan tersebut yang bisa dirasakannya di dunia.
Widyaprada pada Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Aceh Tgk Mulyadi M Ramli SPdI MPd menyampaikan hal tersebut dalam khutbah Jum’at di Masjid Jamik Silang Rukoh Blang Krueng, Kecamatan Baitussalam, 26 April 2024 bertepatan dengan 17 Syawal 1445 Hijriah.
“Allah telah memerintahkan kita untuk bersegera menuju kepada ampunan-Nya. Tentunya dengan bertaubat Allah akan mengampuni segala dosa hambanya. Namun demikian, bila seseorang terlambat untuk bertaubat sejak masih muda, lalu ketika sudah renta, lemah dan sakit-sakitan, baru tergerak untuk bertaubat, tentu tetap masih ada kesempatan,” ungkap alumni Dayah BUDI Lamno ini.
Tgk Mulyadi menambahkan, pintu taubat belum lagi ditutup, selama ajal masih dikandung badan dan selama matahari belum terbit dari barat (kiamat). Dalam hal ini Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya Allah akan menerima taubat seorang hambaNya selama belum tercabut nyawanya.” (HR. At-Tirmidzi).
Dengan banyak bertaubat kepada Allah, seorang muslim pantas saja mengharapkan surga-Nya yang digambarkan seluas langit dan bumi, yang hanya disediakan bagi orang yang bertaqwa.
“Tentunya kita yang baru selesai melaksanakan berbagai kewajiban dalam rangka bertaubat memohon ampun dari segala dosa pasti tergolong yang yang bertaqwa yang disediakan surga oleh Allah,” ujarnya.
Tgk Mulyadi menjelaskan ciri-ciri orang bertaqwa yang disediakan surga oleh Allah sebagaimana dijelaskan dalam QS Ali Imran ayat 134: “(Yaitu) orang-orang yang selalu berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, orang-orang yang mengendalikan kemurkaannya, dan orang-orang yang memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan.”