BPKS dan BPMA Perkuat Sinergi, Dorong Sabang Jadi Pusat Logistik Migas
Infoaceh.net, Sabang – Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS) dan Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) semakin mempererat kerja sama dengan menggelar pertemuan strategis. Selain sebagai ajang silaturahmi, pertemuan ini juga membahas keberlanjutan Memorandum of Understanding (MoU) yang telah berakhir pada 2024.
Salah satu agenda utama dalam diskusi ini adalah menjadikan Pelabuhan Sabang sebagai pusat logistik atau Supply Base Management untuk mendukung operasional industri minyak dan gas bumi (Migas) di perairan lepas pantai Sabang. Langkah ini diyakini akan meningkatkan efisiensi rantai pasok serta memperkuat peran Sabang sebagai shorebase utama bagi industri energi di Aceh.
Pertemuan ini yang berlangsung di kantor BPMA di Banda Aceh, dihadiri oleh sejumlah pimpinan dari kedua lembaga. Dari BPKS, hadir Kepala BPKS Iskandar Zulkarnaen, Wakil Kepala BPKS Abdul Manan, Kepala UMP Zulkarnaini, Kepala Perwakilan BPKS Banda Aceh Qamaruzaman Haqny, serta Kepala Bagian Humas Asmara Diah Saputra. Sementara dari BPMA, hadir Kepala BPMA Nasri Djalan dan Wakil Kepala BPMA Nizar Saputra serta Ahyar dari Humas.
Dalam kesempatan ini, Kepala BPMA Nasri Djalan menegaskan dukungannya terhadap rencana pengembangan Pelabuhan Sabang sebagai shorebase.
“Kami melihat potensi besar Sabang dalam mendukung industri migas. Ke depan, kami akan mendorong agar Sabang menjadi pusat logistik yang strategis dan berdaya saing tinggi,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BPKS Iskandar Zulkarnaen menegaskan kesiapan BPKS dalam mendukung transformasi ini untuk masa depan Aceh yang gemiliang, serta optimis menjadikan kedua lembaga ini menjadi lokomotif Ekonomi Aceh dan Nasional.
“Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan infrastruktur serta fasilitas pendukung di Pelabuhan Sabang agar memenuhi standar industri migas. Kolaborasi ini bukan hanya menguntungkan sektor energi, tetapi juga akan memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat Sabang dan Aceh secara keseluruhan,” katanya.