Cahaya di Ujung Barat yang Menanti Sinarnya Sendiri
Di tepi perbatasan negeri, di antara debur ombak yang mencium karang dengan bisikan penuh rahasia, Sabang berdiri sebagai gerbang paling barat Nusantara. Kota yang menyimpan pesona tiada tara ini, bagaikan mutiara di lautan luas, menanti cahaya yang lebih terang agar bersinar lebih gemilang. Namun, dalam sunyi dan tenangnya perairan yang mengelilinginya, Sabang menghadapi kenyataan getir ketergantungan pada anggaran pusat yang masih membatasi sayapnya untuk terbang lebih tinggi.
Di tengah perbincangan tentang masa depan Sabang, Magdalaina, Ketua DPRK Sabang yang meraih suara terbanyak dalam pemilu legislatif, tampil sebagai suara yang lantang.
Politisi Partai Aceh ini menyadari betul bahwa keterbatasan Pendapatan Asli Daerah (PAD) menjadi batu sandungan bagi pembangunan. Tanpa kemandirian ekonomi yang kuat, Sabang akan terus berada dalam bayang-bayang anggaran nasional yang setiap saat dapat mengalami defisit.
Karenanya,Magdalaina menegaskan pentingnya menggali potensi daerah yang selama ini terabaikan: UMKM, pertanian dan perkebunan, serta perikanan. Seperti seorang pelukis yang hendak menghidupkan kanvas kosong, ia menggambarkan harapan besar pada sektor-sektor ini.
Tangan-Tangan Kreatif
UMKM di Sabang sesungguhnya memiliki napas panjang, namun denyutnya masih tersendat-sendat. Para pelaku usaha kecil masih mencari celah untuk bertahan di tengah persaingan yang kian sengit. Kreativitas menjadi jantung bagi kelangsungan mereka, tetapi tanpa pendampingan dan dukungan dari pemerintah, inovasi mereka akan terkikis oleh keterbatasan akses pasar dan modal.
Magdaliana menekankan bahwa UMKM harus lebih dari sekadar bertahan mereka harus berkembang, menembus pasar domestik dan global dengan produk yang mampu bersaing. Oleh sebab itu, pemerintah harus hadir sebagai mitra yang mendampingi, memberi pelatihan, serta membukakan pintu bagi mereka agar dapat bersinar di panggung yang lebih luas.
Langkah konkret yang dapat dilakukan meliputi:
• Pelatihan inovasi produk agar lebih menarik dan bernilai jual tinggi.
• Penyediaan akses modal melalui kerja sama dengan perbankan dan lembaga keuangan mikro.
• Pembuatan marketplace berbasis digital untuk mempermudah UMKM menembus pasar luas.
• Promosi dan pameran produk UMKM di tingkat nasional maupun internasional.