Menjalin Kebersamaan dan Menguatkan Keimanan
Infoaceh.net, Sabang – Ramadhan 1446 Hijriah kembali hadir, bagaikan fajar yang menyingsing mengusir gelap, membawa secercah cahaya keberkahan bagi umat Islam di seluruh penjuru dunia. Di tengah hiruk-pikuk kehidupan, bulan suci ini turun bak embun di padang tandus, memberikan kesempatan bagi hati-hati yang rindu untuk kembali dalam dekapan kasih Ilahi.
Dalam balutan suasana yang sarat hikmah, Ketua DPRK Sabang, Magdalaina, mengajak segenap umat untuk menjadikan Ramadhan sebagai ladang muhasabah dan penguatan spiritual.
Sebagai perempuan pertama yang memimpin lembaga legislatif di Sabang, ia memahami betul bahwa Ramadhan bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga perjalanan ruhani menuju cahaya kesucian.
“Ramadhan adalah madrasah jiwa, tempat kita menempa diri untuk menjadi insan yang lebih bertakwa. Dalam bulan ini, kita diajarkan menahan diri dari godaan dunia, merajut kebersamaan, serta mempererat ukhuwah Islamiyah,” tutur Magdalaina dengan penuh harap.
Politisi Partai Aceh ini pun menegaskan bahwa esensi puasa sejati bukan sekadar mengekang hasrat duniawi, tetapi menyucikan hati dan membangun hubungan yang lebih harmonis dengan Allah SWT serta sesama manusia.
Ramadhan, Lentera Keberkahan di Kota Sabang
Kilau keberkahan Ramadhan semakin terasa dengan hadirnya berbagai program keagamaan yang digagas oleh pemerintah eksekutif dan legislatif Kota Sabang.
Salah satu program unggulan yang begitu menyentuh relung hati masyarakat adalah shalat tarawih dengan metode “Satu Malam Satu Juz” yang diselenggarakan di Masjid Agung Babussalam, kata Magdalaina.
Di bawah bimbingan para hafiz Alquran muda, yang telah menimba ilmu di pesantren dan perguruan tinggi ternama, malam-malam Ramadhan di Sabang pun menjadi lebih syahdu. Lantunan ayat-ayat suci menggema, menyusup ke dalam hati, membangunkan kesadaran akan kebesaran Sang Pencipta.
“ Pemerintah kota juga menyelenggarakan Safari Ramadhan di tiga lokasi berbeda, termasuk di Kecamatan Sukajaya, Sukakarya, dan Sukamakmue. Ini bukan sekadar pertemuan seremonial, melainkan jembatan yang menghubungkan hati masyarakat dan pemimpin mereka,” jelasnya.