Tradisi Pawai Takbir Ditiadakan Karena PON, Haji Uma Kritik Pemerintah Aceh
BANDA ACEH — Anggota DPD RI asal Aceh, H Sudirman atau Haji Uma mengkritik keras kebijakan Pemerintah Aceh yang meniadakan tradisi pawai takbir keliling dalam menyambut Idul Fitri 1445 Hijriah dengan sejumlah alasan.
Haji Uma menilai langkah Pemerintah Aceh tidak bijak meniadakan pawai takbir keliling, apalagi jika dikaitkan dengan persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024.
Menurutnya, pawai takbir keliling telah menjadi tradisi di masyarakat Aceh sejak lama dan bagian dari syiar islami untuk memeriahkan Hari Raya Idul Fitri.
Untuk itu, Pemerintah Aceh semestinya mencari solusi dan penyesuaian atas kondisi yang ada serta menyediakan perlindungan dan keamanan untuk pelaksanaannya.
“Ini tradisi masyarakat yang telah menurun dan bagian dari syiar Islami. Mestinya, Pemerintah Aceh mencarikan solusi dan penyesuaian dengan kondisi yang ada, disediakan perlindungan dan keamanan dalam pelaksanaannya. Bukan sebaliknya meniadakan,” ujar Haji Uma dalam keterangan tertulis, Sabtu (6/4/2024).
Sementara pelaksanaan festival takbiran yang dilaksanakan sebagai penggantinya di Masjid Raya Baiturrahman menurut Haji Uma hanya bagian terkecil yang aksesnya hanya bagi masyarakat yang terdekat lokasi.
Namun bagi masyarakat yang jauh dari lokasi tidak dapat merasakan gema kemeriahan Idul Fitri dari kegiatan festival takbiran
Haji Uma juga ikut menyayangkan alasan peniadaan pawai takbiran karena adanya pertimbangan untuk menyukseskan proyek strategis nasional (PSN) yaitu PON dan Pilkada yang akan digelar di Aceh ke depan nantinya.
“Kita menyayangkan PON dan Pilkada menjadi alasan peniadaan pelaksanaan pawai takbiran keliling Hari Raya Idul Fitri. Jangan karena kita ingin menyukseskan proyek strategis nasional, kita malah menghilangkan tradisi yang kita miliki dan jalani secara turun temurun,” tegas Haji Uma.
Senator asal Aceh yang kembali terpilih untuk ketiga kalinya ini juga mengatakan, bahwa korelasi PSN dan pawai takbiran kurang relevan untuk dikaitkan sebagai alasan.
Bahkan dengan tradisi semacam ini akan menunjukkan identitas Aceh sebagai daerah syariat Islam serta berdampak positif bagi Aceh, salah satunya sektor pariwisata.
Diketahui, sebelumnya Pemerintah Aceh melalui Kepala Dinas Syariat Islam (DSI) Aceh Zahrol Fajri menyampaikan bahwa pawai takbir keliling menyambut Idul Fitri 1445 Hijriah di Aceh ditiadakan tahun ini.
Sebagai gantinya, Festival Takbiran digelar di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh.
Zahrol menyatakan, pawai takbiran tidak dapat digelar sehubungan dengan adanya Program Strategis Nasional yang akan berlangsung di Aceh, yaitu PON dan Pilkada.
Alasan lain yaitu adanya beberapa ruas jalan di Banda Aceh yang sedang dalam perbaikan oleh dinas terkait. (IA)