Inflasi di Banda Aceh Kembali Naik Jadi 6,54 Persen

Angka inflasi di Kota Banda Aceh secara tahunan atau year on year (y-on-y) kembali naik yakni dari 5,58 persen pada Januari 2023 menjadi 6,54 persen pada Februari 2023

BANDA ACEH— Angka inflasi di Kota Banda Aceh secara tahunan atau year on year (y-on-y) kembali naik yakni dari 5,58 persen pada Januari 2023 menjadi 6,54 persen pada Februari 2023.

Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh merilis, pada Februari 2023, inflasi y-on-y gabungan 3 kota di Aceh sebesar 6,71 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 116,74.

Dari 3 kota IHK di Aceh, inflasi y-on-y Kota Meulaboh sebesar 7,72 persen dengan IHK sebesar 120,06, Kota Banda Aceh sebesar 6,54 persen dengan IHK sebesar 116,35 dan Kota Lhokseumawe sebesar 6,58 persen dengan IHK sebesar 116,00.

Sedangkan inflasi secara bulanan atau month to month (m-to-m) pada bulan Februari 2023, di Kota Meulaboh terjadi inflasi sebesar 0,39 persen, Kota Banda Aceh sebesar 0,57 persen dan Kota Lhokseumawe sebesar 0,51 persen. Secara agregat, Aceh (gabungan 3 kota) pada bulan Februari 2023 mengalami inflasi m-to-m sebesar 0,53 persen.

Komoditas yang memiliki andil/sumbangan dominan terhadap inflasi, antara lain: ikan tongkol/ikan ambu-ambu sebesar 0,31 persen, cabai merah sebesar 0,11 persen, rokok kretek filter sebesar 0,07 persen, beras sebesar 0,05 persen, bawang merah dan obat dengan resep masing-masing sebesar 0,04 persen, jeruk sebesar 0,03 persen, udang basah, jeruk nipis/limau dan ikan kembung masingmasing sebesar 0,02 persen.

Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada Februari 2023, antara lain bensin, ikan tongkol/ikan ambu-ambu, beras, angkutan udara, bahan bakar rumah tangga, cabai merah, telur ayam ras, sewa rumah, ikan kembung, emas perhiasan, rokok kretek filter, bawang merah.

Statistisi Ahli Muda BPS Aceh Hendri Achmad di Banda Aceh, Rabu (1/3/2023) menyampaikan, perkembangan harga berbagai komoditas pada Februari 2023 secara umum menunjukkan adanya kenaikan.

Pada Februari 2023 terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 116,13 pada Januari 2023 menjadi 116,74 pada Februari 2023. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Februari) 2023 sebesar 1,21 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2023 terhadap Februari 2022) sebesar 6,71 persen.

Inflasi m-to-m yang terjadi di Aceh (gabungan 3 kota) terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,42 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,08 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,08 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,35 persen; kelompok kesehatan sebesar 2,11 persen; kelompok transportasi sebesar 0,02 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,40 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,02 persen; dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,15 persen.

Kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi, yaitu: kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,26 persen. Sementara kelompok pengeluaran yang tidak mengalami perubahan, yaitu: kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan.

“Beberapa komoditas yang memiliki andil/sumbangan dominan terhadap inflasi m-to-m, antara lain: ikan tongkol/ ikan ambu-ambu sebesar 0,31 persen, cabai merah sebesar 0,11 persen, rokok kretek filter sebesar 0,07 persen, beras sebesar 0,05 persen, bawang merah dan obat dengan resep masing-masing sebesar 0,04 persen, jeruk sebesar 0,03 persen, udang basah, jeruk nipis/limau dan ikan kembung masing-masing sebesar 0,02 persen. Sementara komoditas yang memiliki andil/sumbangan dominan terhadap deflasi, antara lain: daging ayam ras sebesar 0,11 persen, telur ayam ras dan ikan tuna masing-masing sebesar 0,05 persen, cabai rawit, kangkung, ayam hidup, dan salak masing-masing sebesar 0,02 persen, emas perhiasan, cumi-cumi dan ikan dencis masing-masing sebesar 0,01 persen,” pungkasnya. (IA)

Tutup