Rusia Dukung Negara Palestina Merdeka, Desak Gencatan Senjata Israel-Hamas
MOSKOW — Pemerintah Rusia buka suara soal pertempuran terbaru antara Israel dan kelompok pejuang Hamas di Gaza, Palestina.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengomentari perang yang terjadi antara Israel dengan pejuang Hamas. Putin memperbarui dukungannya untuk negara Palestina merdeka.
Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Rusia, Maria Zakharova.
Menurut Zakharova, Rusia menganggap eskalasi konflik di wilayah itu sebagai konsekuensi dari ketidakpatuhan terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB. Menurutnya, perlu ada cara-cara politik dan diplomatik.
“Ketika ketegangan antara Israel dan Palestina terus meningkat, Rusia menyerukan pasukan Israel dan Palestina untuk menghentikan permusuhan bersenjata setelah serangan yang dilancarkan oleh kelompok Palestina Hamas terhadap Israel,” ujar Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova, yang menjelaskan sikap Putin, Senin (9/10).
“Kedua pihak untuk menyiapkan proses negosiasi yang bertujuan untuk membangun perdamaian yang komprehensif, abadi dan telah lama ditunggu-tunggu dengan bantuan komunitas internasional,” tegasnya, seperti dikutip The Hindustan Times.
Sementara Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov mengatakan, Rusia menjalin kontak dengan Israel, Palestina, dan negara-negara Arab dan menyerukan semua pihak yang terlibat dalam konflik tersebut untuk melakukan gencatan senjata.
“Ini adalah pengulangan konflik yang telah berlangsung selama 75 tahun. Moskow melakukan kontak dengan semua pihak, termasuk negara-negara Arab. Kami menyerukan gencatan senjata dan perdamaian segera,” kata Bogdanov.
Proses perdamaian Timur Tengah harus diluncurkan berdasarkan perjanjian yang diakui secara internasional, tambahnya.
“Kami mendesak untuk segera memulai proses perdamaian berdasarkan perjanjian yang sudah ada dan diakui secara internasional. Keputusan Dewan Keamanan PBB tidak dilaksanakan, kerja Kuartet Timur Tengah terhambat, perundingan tidak dilakukan, dan inilah hasilnya,” ucap Bogdanov.
Operasi militer Pasukan Pertahanan Israel di Jalur Gaza sebagai tanggapan terhadap tembakan roket besar-besaran yang diluncurkan pada Sabtu dari pihak Palestina sekarang disebut “Pedang Besi”, layanan pers militer melaporkan.
Tentara Israel telah melancarkan serangan ke Jalur Gaza setelah tembakan roket besar-besaran dari daerah kantong Palestina, layanan pers militer melaporkan pada hari Sabtu sebelumnya.
Sayap militan gerakan Palestina Hamas mengeluarkan pernyataan bahwa selama operasi di Israel mereka menangkap sekitar 35 tentara dan pemukim Israel.
“Operasi yang diprakarsai oleh kelompok radikal Palestina di wilayah Israel di sebelah Jalur Gaza merupakan respons terhadap aktivitas agresif Israel terhadap salah satu situs paling suci Islam, Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem,” pungkas Kepala Biro Politik Hamas Politbiro Hamas Ismail Haniyeh. (IA)