Gandeng Polsek Ingin Jaya, Dayah MUQ Pagar Air Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Antar Santri
LAMBARO — Dayah Madrasah Ulumul Qur’an (MUQ) Pagar Air Aceh menyelenggarakan sosialisasi pencegahan kekerasan/bullying sesama santri.
Sosialisasi menghadirkan Kapolsek Ingin Jaya Ipda M. Izazaya beserta jajarannya yang berkunjung ke Dayah MUQ Pagar Air.
Kegiatan yang diawali dengan upacara bendera yang berlangsung di lapangan utama Dayah MUQ Pagar Air Aceh, Gampong Bineh Blang, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh santriwan dan santriwati, serta pengurus dayah dan seluruh jajaran dewan guru/ustaz/ustazah.
Adapun yang menjadi instruktur upacara pada kesempatan ini adalah Kapolsek Ingin Jaya Ipda M. Izazaya.
Upacara berlangsung dengan khidmat hingga ditutup dengan penyerahan piagam juara kepada santri yang berhasil memenangkan perlombaan pada event REALISTIG SMA Negeri 3 Banda Aceh dan foto bersama.
Kapolsek Ingin Jaya beserta jajarannya menuju ke mushala dayah untuk menjadi pemateri pada kegiatan sosialisasi pencegahan kekerasan/bullying sesama santri.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh santriwan baik tingkat MTs maupun Madrasah Aliyah (MA), sedangkan santriwati hanya diikuti oleh siswi tingkat MA.
Kegiatan sosialisasi ini diawali dengan sambutan dari Rais ‘Am Dayah MUQ Pagar Air Aceh Drs H. Sualip Khamsin yang berharap kepada seluruh santri untuk benar-benar menyimak dan memahami apa yang akan disampaikan pemateri.
“Harapan kami apa yang disampaikan oleh Pak Kapolsek nanti dapat dipahami oleh seluruh santri MUQ Pagar Air,” ungkapnya di akhir sambutan.
Selanjutnya kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi yang disampaikan Kapolsek Ingin Jaya.
Dalam pemaparannya, Ipda M Izazaya menyampaikan, ada 2 kategori yang termasuk dalam tindakan bullying.
Pertama, bullying secara fisik seperti memukul, menendang dan menampar.
Kedua bullying secara verbal baik langsung maupun tidak langsung, seperti mengolok-olok, mengejek dan menghujat.
Selain itu, di zaman teknologi yang sudah canggih ini dapat terjadi pula cyber bullying atau menghujat seseorang melalui sosial media menggunakan akun palsu.
“Bagaimana mencegah bullying?”. “Pertama, jangan beda-bedakan teman. Walau bagaimanapun kondisi fisik dia. Kedua, ikut sertakan rekan kita dalam hal apapun, ajak rekan kita, rangkul dia, saling support dalam hal apapun,” terang Ipda Izazaya dalam penyampaiannya.
Seluruh santri mengikuti kegiatan dengan sangat antusias. Misalnya, salah seorang santri bernama M. Raja Al Pasya Wijaya, santri kelas XII sangat bersemangat ketika menjawab pertanyaan dari pemateri.
Selanjutnya, moderator menyampaikan kesimpulan di akhir acara yang berlangsung hingga menjelang waktu shalat Zuhur tiba. (IA)