Anies dan Ganjar Kompak Bongkar Kegagalan Menhan Prabowo dan Beri Nilai Sangat Rendah

Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo beradu gagasan dengan capres nomor urut 1 Anies Baswedan dan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat debat capres di Istora Senayan, Jakarta, Ahad malam (7/1/2024)

JAKARTA — Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan da calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo sepakat dan kompak memberikan nilai rendah kinerja Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI di bawah Prabowo Subianto.

Kedua capres tersebut juga membongkar kegagalan Prabowo selama empat tahun lebih memimpin Kemenhan dengan alokasi anggaran mencapai Rp 700 triliun.

Penilai tersebut berawal saat calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan melayangkan pertanyaan kepada capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengenai kinerja Kemenhan RI.

Ganjar memberi skor 5, sementara Anies memberikan skor tak terduga.

“Soal kinerja Kemenhan, Pak Ganjar pernah menyampaikan memberikan skor 5 atas kinerja hukum, terkait pertahanan berapa skor yang diberikan?” tanya Anies kepada Ganjar dalam sesi tanya jawab antar paslon saat debat capres di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Ahad malam (7/1/2024).

Debat ketiga Pilpres 2024 yang diikuti oleh ketiga kandidat calon presiden tersebut bertema pertahanan, keamanan, geopolitik, hubungan internasional dan politik luar negeri.

Kemudian Ganjar menjawab pertanyaan Anies. Dia menyebut skor untuk pertahanan sama dengan skor yang dia berikan untuk kinerja hukum.

“(Skor) Lima juga. Saya punya datanya dan kemudian akan saya sampaikan. Di meja saya sudah saya siapkan data satu per satu,” kata Ganjar.

Lalu, Ganjar menjelaskan perlunya keajegan dalam sistem pertahanan Indonesia.

“Ketika ingin bangun sistem pertahanan, maka dalam perencanaan kita tidak boleh gonta ganti. Kita mesti ajeg mesti konsisten. Kedua, kita mesti mendengarkan betul-betul dari seluruh matra, maka seluruh proses perencanaannya harus bottom up,” jelasnya.

Setelah Ganjar menjawab, Anies memberikan tanggapan. Secara umum, Anies menyoroti ihwal hak atas TNI dan Polri. Menurut Anies, dari sisi kebijakan di Kemenhan, itu terbilang parah.

“Dari sisi kebijakan, parah. Di era Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono), kenaikan gaji terjadi sembilan kali, di era ini tiga kali dan akan naik nanti tahun depan karena menjelang pemilu mungkin naik gajinya. Tapi di sisi lain, kesejahteraannya tidak dipikirkan dengan serius, Tukin hanya 80 persen, lihat Kementerian Keuangan, Kementerian PUPR, menteri-menterinya mengusahakan peningkatan tukin,” jelasnya.

Anies juga menekankan alutsista yang berisiko pada keselamatan. Lantas eks Gubernur DKI Jakarta tersebut memberikan kesimpulan pada kinerja Kemenhan yang angkanya di bawah lima.

“Menurut saya skornya di bawah lima. Kalau lima, itu ketinggian, Mas Ganjar,” ujar Anies.

Kemudian, Ganjar mendapatkan kesempatan untuk memberikan tanggapan. Ganjar menyebut agar Anies tidak perlu takut untuk menyebutkan skor untuk kinerja Kemenhan menurutnya.

“Mas Anies jangan takut. Disebut saja angkanya berapa. Kayak saya loh,” tegas Ganjar.

“11 mas. Dari 100,” jawab Anies disambut riuh suara audiens di lokasi debat. Ganjar kemudian menyebut bahwa Anies berani menyebutkan skor yang cukup di luar nalar tersebut.

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan pada debat capres tersebut menyoroti besarnya anggaran Kementerian Pertahanan yang mencapai Rp 700 triliun.

Namun, ironisnya, Kemhan justru menjadi sasaran pembobolan oleh hacker.

“Kementerian Pertahanan menjadi kementerian yang dibobol oleh hacker di tahun 2023, sebuah ironi,” kata Anies.

Hal itu disampaikan Anies dalam paparan visi misinya di Debat Ketiga Pilpres 2024, Minggu, 7 Januari 2024.

Lebih lanjut Anies juga menyoroti anggaran Kemhan yang besar, namun dalam hal pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista), Kemhan justru dinilai tidak efektif.

Hal ini terlihat dari pembelian alutsista yang tidak mumpuni, bahkan bekas. Anies Baswedan merasa prihatin masih banyaknya prajurit TNI yang tidak memiliki rumah. (IA)

Tutup