Maju Calon DPD RI, Kepala BKKBN Aceh Mundur
BANDA ACEH — Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Aceh Drs Sahidal Kastri MPd menyatakan mundur dari jabatannya tersebut.
Sahidal menyebutkan, alasan dirinya mundur karena saat ini ia telah mendaftarkan diri sebagai bakal calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Daerah Pemilihan (Dapil) Aceh pada Pemilu 2024.
Pengunduran Sahidal disampaikan pada acara Malam Penganugerahan Duta Generasi Berencana (GenRe) Aceh Tahun 2023 di Hotel Hermes Palace Banda Aceh, Sabtu malam (3/6/2023).
Ia mengumumkan bahwa ia telah mengundurkan diri sebagai Kepala BKKBN Aceh setelah menjalankan tugasnya itu selama 5 tahun 7 bulan.
“Saya berencana untuk maju menjadi Senator Aceh untuk DPD RI di masa depan jika Allah menghendakinya,” ujar Sahidal Kastri.
Sahidal menyampaikan permohonan maaf kepada Pemerintah Aceh, Gubernur, Ketua DPR Aceh, Kapolda, dan Pemerintah Kota Banda Aceh karena mungkin ada hal-hal yang tidak sesuai baik dalam perkataan maupun perbuatannya.
Di sisi lain ia menyampaikan rasa hormat kepada para finalis Duta Genre Aceh 2023, yang merupakan generasi muda yang sudah menjadi Duta Genre Aceh 2023.
Kegiatan ini dilakukan setiap tahun dengan harapan agar BKKBN dapat mewujudkan tatanan kehidupan generasi remaja yang berkualitas.
Sahidal mengungkapkan keprihatinan akan jumlah generasi muda yang mengalami masalah stunting dan mengajukan pertanyaan tentang bagaimana guru dan calon orang tua dapat berperan dalam percepatan penurunan stunting.
Ia juga menyoroti bahaya kecanduan pornografi pada generasi muda, menyebutnya sama berbahayanya dengan kecanduan Narkoba.
Sahidal menyatakan generasi muda Aceh membutuhkan dukungan dari Gubernur, Kapolda, dan Pemerintah kabupaten/kota di Aceh. Ia mengharapkan Duta Genre Aceh tahun 2023 dapat menjadi perwakilan yang berkualitas tinggi untuk Aceh di tingkat nasional, menjaga nama baik Aceh dan memperkuat kualitas generasi Aceh.
“Kita prihatin terhadap potensi generasi muda terjerumus dalam hal-hal negatif seperti narkoba dan perkawinan usia dini, yang dapat menyebabkan mereka kehilangan jati diri dan kualitas hidup,” ungkapnya. (IA)