Polisi Tangkap Pelaku yang Ancam Tembak Anies Baswedan
JAKARTA — Polisi telah menangkap sosok diduga pemilik akun media sosial yang menuliskan komentar ancaman akan menembak calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan.
Menurut informasi, pelaku ditangkap di Jember, Jawa Timur, ketika tengah menuju Surabaya.
Karo Penmas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko kemudian mengonfirmasi laporan itu dan menyebut polisi akan memberikan keterangan lebih lanjut.
“Benar. (Keterangan lebih lanjut) nanti akan disampaikan oleh Kadiv (Humas Polri),” ujar Trunoyudo kepada wartawan, Sabtu (13/1).
Pelaku rupanya masih muda.
Tim gabungan dari Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Mabes Polri bekerja sama dengan Polda Jawa Timur menangkap pelaku yang diketahui berinisial AWK di Jember.
“Umur 23 tahun,” kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Sandi Nugroho kepada wartawan, Sabtu siang.
“Dilihat dari umur, dia sudah lulus dari sekolah menengah atas, namun untuk apakah dia kuliah ataupun dia sekolah yang lainnya, ini masih didalami,” imbuh dia.
Polisi menyebutkan, AWK telah mengakui perbuatannya.
Menurut Sandi, AWK menyampaikan ancaman penembakan melalui akun TikTok @calonistri71600. AWK telah mengakui akun itu miliknya.
Penelusuran Kompas.com pada Sabtu siang, akun TikTok dengan foto profil bergambar Prabowo Subianto itu telah dibatasi aksesnya menjadi privat, sehingga tidak diketahui kalimat ancaman yang disampaikan.
Sandi menyebutkan, AWK bakal dibawa ke Surabaya untuk diperiksa lebih lanjut di Mapolda Jawa Timur.
Hingga berita ini ditayangkan, AWK belum berstatus tersangka. Motif AWK melakukan perbuatan tersebut pun masih didalami.
Polisi baru mengamankan alat bukti terkait perbuatan AWK, yaitu ponsel pelaku.
Sandi mengatakan, penangkapan AWK bukan berdasarkan laporan resmi dari pihak mana pun, termasuk dari Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
“Sampai dengan saat ini, memang belum ada (laporan) secara resmi, tapi ini menjadi bagian dari tugas kepolisian,” kata dia.
Sebelumnya diberitakan, Anies mendapat sejumlah ancaman di media sosial setelah penampilannya dalam debat capres, Minggu (7/1/2024), menuai reaksi negatif kubu Prabowo Subianto.
Informasi ancaman terkuak dari cuitan pemilik akun X @sleepyiysloth yang mengunggah tangkapan layar berupa komentar di platform TikTok dengan komentar ancaman penembakan.
Komentar yang ditulis pemilik akun @Rifanariansyah itu bertuliskan “Izin bapak, nembak kepala anis hukumannya berapa lama ya?”.
Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo turut berkomentar atas peristiwa ancaman ini. Ia menyayangkan adanya ancaman penembakan terhadap Anies.
Menurut Ganjar, ancaman ini sama sekali tidak menunjukkan demokrasi di Indonesia, terlebih sebentar lagi ajang pesta demokrasi Pemilu 2024 akan dilaksanakan.
“Ya kalau kita sudah punya demokrasi, jangan ngancam gitu. Biarkan rakyat bisa memilih dengan baik,” kata Ganjar ditemui di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.
Sebelumnya, ancaman penembakan terjadi di kolom komentar TikTok saat Anies sedang Live pada platform tersebut, pada akhir Desember 2023.
Pekan ini, foto tangkapan layar ancaman tersebut ramai beredar di media sosial lainnya seperti Twitter.
Belum diketahui apakah terduga pelaku yang ditangkap polisi merupakan pengirim komentar saat Live TikTok tersebut.
Anies Baswedan juga sudah merespons hal itu. Dia berharap ancaman penembakan itu tak benar-benar terjadi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu berharap aparat penegak hukum tak tinggal diam jika benar ancaman tersebut mengancam keselamatan dirinya.
“Ya, mudah-mudahan tidak kejadian, kalau itu dianggap ancaman ya biar pihak penegak hukum bisa menindaklanjuti,” kata Anies kepada wartawan di Samarinda, Kalimantan Timur, Kamis (11/1).
Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) juga memperkuat koordinasi dengan pihak kepolisian terkait pengamanan usai munculnya ancaman penembakan terhadap Anies.
“Soal pengamanan kita terus berkoordinasi dengan kepolisian, dengan aparat penegak hukum,” kata Juru Bicara Timnas Amin Surya Tjandra di Markas Pemenangan AMIN, Jakarta, Jumat (12/1). (IA)