Wali Nanggroe Aceh Harapkan Presiden Terpilih Realisasikan MoU Helsinki
BANDA ACEH – Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud mengharapkan presiden terpilih pada Pilpres 2024 agae merealisasikan butir-butir nota kesepakatan MoU Helsinki yang belum diimplementasikan.
“Tentu harapan kami kepada presiden terpilih pada pemilu ini merealisasikan butir-butir MoU Helsinki yang belum diimplementasikan,” kata Malik Mahmud, Rabu (14/2).
Pernyataan tersebut disampaikan Malik Mahmud usai menggunakan hak pilih pada Pemilu 2024 di tempat pemungutan suara (TPS) Gampong Beurawe, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh.
Dilansir dari Antara, Memorandum of Understanding (MoU) Helsinki merupakan nota kesepakatan damai antara Pemerintah Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). MoU tersebut ditandatangani para pihak di Helsinki, Finlandia pada 15 Agustus 2005.
Selain merealisasikan butir-butir nota kesepakatan damai, Malik Mahmud juga mengharapkan presiden terpilih tetap memfokuskan pembangunan di provinsi ujung barat Indonesia tersebut.
“Kami berharap siapa pun yang terpilih, tetap memperhatikan pembangunan Aceh. Aceh masih harus mengejar kemajuan dan pembangunan harus terus berlanjut,” katanya.
Malik Mahmud mengatakan pemilu merupakan pesta demokrasi rakyat untuk memilih pemimpin terbaik bangsa dalam waktu lima tahun sekali. Pemilu juga akan menentukan arah pembangunan bangsa.
Karena itu, Malik Mahmud mengharapkan pemilu masyarakat menggunakan hak pilihnya serta memilih presiden dan wakil presiden serta anggota legislatif sesuai hari nurani untuk kemajuan bangsa dan negara.
“Kami mengharapkan pemilu di Aceh berlangsung aman dan damai. Kami juga mengimbau masyarakat menghormati hasil pemilu. Siapa pun yang terpilih merupakan pilihan rakyat dan harus didukung,” pungkas Wali Nanggroe Mahmud. (IA)