Cahaya di Ujung Barat yang Menanti Sinarnya Sendiri
Menghidupkan Kembali Warisan Alam
Sabang, dengan tanahnya yang subur dan iklimnya yang bersahabat, seharusnya menjadi surga bagi pertanian dan perkebunan. Namun, kenyataan yang ada saat ini menunjukkan bahwa sektor ini masih terperangkap dalam pola lama: hanya berputar pada cengkeh, nilam, dan kelapa. Seakan terjebak dalam repetisi yang melelahkan, tak ada terobosan berarti yang mampu menyalakan gairah baru dalam pertanian Sabang.
Padahal, tanah ini menyimpan potensi yang lebih besar. Kakao, misalnya, adalah komoditas yang sangat menjanjikan. Tidak hanya memiliki permintaan tinggi di pasar internasional, kakao di Sabang juga memiliki keunggulan unik minim gangguan hama seperti tupai yang kerap menjadi momok di daerah lain. Begitu pula dengan konsep agrowisata menghidupkan kembali kebun buah sebagai destinasi wisata bisa menjadi langkah inovatif yang membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat setempat.
Strategi yang dapat diterapkan untuk mengembangkan sektor ini meliputi:
• Diversifikasi komoditas dengan memperkenalkan tanaman baru seperti kakao dan buah-buahan tropis.
• Meningkatkan akses petani terhadap teknologi pertanian modern.
• Pembangunan kebun wisata edukatif yang menggabungkan pertanian dengan pariwisata.
• Penyediaan fasilitas dan infrastruktur pendukung, seperti irigasi dan akses jalan ke perkebunan.
Mutiara yang Belum Diasah
Sabang dan lautnya adalah dua entitas yang tak terpisahkan. Dengan kekayaan bahari yang luar biasa, Sabang menyimpan harta karun yang bernama tuna.
Namun, ironi yang pahit adalah kenyataan bahwa sektor perikanan ini belum dikelola secara maksimal. Nelayan masih berjuang sendiri dengan cara-cara lama, tanpa sentuhan teknologi atau strategi pengelolaan modern yang bisa meningkatkan hasil tangkapan mereka.
Di sinilah pemerintah harus mengambil peran. Pendampingan dan pelatihan harus menjadi prioritas, agar para nelayan tidak hanya mengandalkan nasib dan keberuntungan semata. Infrastruktur pengolahan ikan pun perlu diperkuat, sehingga Sabang tak hanya dikenal sebagai penghasil ikan, tetapi juga sebagai pusat pengolahan dan distribusi yang berdaya saing tinggi.